Selasa 16 Jul 2019 17:03 WIB

Tanggapan Warga Terkait Rencana Balap Formula E di Jakarta

Warga setuju meski mempertanyakan anggaran terkait Balap Formula E di Jakarta

Rep: Muhammad Tiarso Baharizqi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (8/7).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengumumkan Ibu Kota menjadi tuan rumah balap mobil Formula E pada 2020 mendatang. Hal tersebut ternyata mendapat beragam tanggapan dari sebagian masyarakat yang ada di Jakarta.

Sigit, salah seorang warga Jakarta yang berprofesi sebagai karyawan Swasta mengatakan dirinya sangat mendukung adanya perlombaan Balap Mobil Formula E di Jakarta. Menurutnya hal tersebut selain menjadi hiburan bagi masyarakat juga bisa mendukung perekonomian di Indonesia, khususnya di Jakarta.

Baca Juga

"Setuju sih, mengingat kendaraan balap tersebut juga menggunakan bahan bakar fosil yang ramah lingkungan. Selain itu bisa jadi akan menjadi sumber pendapatan baru bagi para pegiat UMKM bila disana di sediakan lahan khusus UMKM jakarta," Katanya kepada Republika.co.id, Selasa (16/7).

Kendati setuju dengan program tersebut, ia juga berpendapat program tersebut bisa memakan biaya yang cukup banyak bagi Pemerintah Daerah. Maka semuanya harus diperhatikan juga secara detail.

"Minusnya sih mungkin akan banyak menyerap anggaran daerah, tapi asal semua harga sesuai spesifikasi yang bagus gak masalah. Yang jadi masalah kan kalo proyek-proyeknya jadi rawan korupsi," ujarnya.

Selain itu, Urwah seorang Wiraswasta mengatakan, wacana adanya perlombaan Balap Mobil Formula E bisa meningkatkan nama Indonesia di kancah Internasional. Karena ajang balap mobil tersebut juga merupakan salah satu ajang yang cukup bergengsi.

"Dengan adanya ajang tersebut mungkin bisa menaikkan nama Indonesia yang masih kurang di kenal di ajang tersebut menjadi lebih terkenal di mancanegara, " katanya.

Ia menambahkan, ajang tersebut juga bisa memunculkan pembalap-pembalap hebat dari Indonesia. Selain itu, dampak perekonomian bagi warga Jakarta juga bisa diprediksi meningkat.

"Banyak pembalap di Indonesia perlu di fasilitasi untuk bisa ikut ajang tersebut. Sektor ekonomi mungkin bisa bisa akan meningkat sehingga bermanfaat bagi masyarakat," ucapnya.

Namun hal berbeda disampaikan oleh Lisa yang juga seorang Karyawan Swasta, ia kurang setuju dengan adanya wacana ajang Balap Mobil Formula E di yang akan diadakan di Jakarta. Menurutnya, hal itu lebih akan menghabiskan banyak anggaran daerah dan sebaiknya dipergunakan untuk membuat program-program lainnya yang lebih bermanfaat.

" Ya aneh aja balapan di tengah kota Jakarta, malah nggak ada untungnya menurut saya. Lebih baik dipakai untuk program-program yang lain saja," Ujarnya. 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan melalui akun Instagram-nya soal keputusan Jakarta menjadi tuan rumah Formula E. "Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan tahun 2020 nanti!" tulis Anies.

Anies mengungkapkan, Jakarta sudah memenuhi standar untuk menggelar ajang balap mobil kelas dunia. Pihak perwakilan Formula E disebut sudah datang ke Jakarta untuk menguji kondisi lapangan pada 9 Juli lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement