Selasa 16 Jul 2019 15:20 WIB

Khofifah Ingatkan Pentingnya Respons Cepat Ekonomi Digital

Khofifah berharap anak-anak muda Jatim bisa terlibat dalam perputaran ekonomi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan keterangan kepada wartawan usai menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan keterangan kepada wartawan usai menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berpendapat, tantangan ekonomi digital harus direspons secara cepat. Tujuannya, agar anak-anak muda, khususnya di Jatim bisa terlibat dalam perputaran ekonomi.

Pernyataan tersebut disampaikan Khofifah, saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan Pendidikan-Pelatihan Daerah (Diklatda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim di JW Marriott Surabaya, Selasa (16/7).

Khofifah mengatakan, respon cepat yang dimaksud adalah dengan bersatu, optimistis, dan percaya diri. Khofifah menyatakan, bahkan, Presiden Joko Widodo mengarahkan ketiga hal tersebut demi mewujudkan Indonesia menjadi negara yang berkeunggulan.

"Pak Jokowi dua hari lalu (saat menyampaikan Visi Indonesia) menyebut ada tiga hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan mimpi besar Indonesia, yakni mewujudkan negara yang berkeunggulan yaitu bersatu, optimistis, dan percaya diri,” kata Khofifah.

Khofifah mengatakan, pesan dari Jokowi itu sangat relevan untuk semua kalangan, termasuk para pengusaha muda di Jawa Timur. Aspek-aspek tersebut, kata Khofifah, yang akan mendorong anak-anak muda untuk berinovasi, berprestasi, dan mampu bersaing secara global.

Khofifah mengaku, pihaknya pun telah melakukan upaya-upaya untuk mendorong generasi muda terus berinovasi. Di Jatim, kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut, telah dibuat "East Java Super Corridor" (EJSC) dan "Millennial Job Center" yang mengembangkan potensi anak-anak muda dan UMKM. 

"Di era gig economy ini, anak muda tidak mau terikat waktu kerja yang kaku tapi tetap bertanggung jawab. Jumlahnya besar sekali. Maka talent-talent muda itu kita siapkan, dan bahkan disambungkan dengan industri yang membutuhkan jasa mereka," ujar Khofifah.

Ketua Umum HIPMI Jatim Mufti Anam mengaku, siap berkolaborasi dengan Pemprov Jatim untuk terus melahirkan pengusaha muda baru. Bahkan, diharapkan Jatim bisa menjadi Provinsi Pengusaha Muda, yang indikator peningkatan jumlah pengusaha muda, regulasi yang mendukung lahirnya pengusaha muda, kolaborasi semua pihak di Jatim untuk melahirkan banyak wirausahawan baru, atau penguatan Millennial Job Center.

"Juga perlu dimasukkan kurikulum kewirausahaan ke seluruh sekolah di Jatim secara lebih terstruktur. Intensif masuk ke kampus-kampus menggelorakan kewirausahaan. Kebetulan pengembangan SDM anak muda dengan visi kewirausahaan itu nantinya akan selaras dengan program Presiden Jokowi terkait peningkatan SDM," kata Anam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement