Senin 15 Jul 2019 19:47 WIB

Jadi Oposisi, Parpol Dinilai tak Perlu Khawatirkan 2024

Menjadi oposisi memberikan keuntungan basis massa yang semakin kuat.

Koalisi Gerindra-PKS-PAN
Foto: Ilustrasi
Koalisi Gerindra-PKS-PAN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik sekaligus CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali menyebutkan, seharusnya partai politik tak perlu khawatir kehilangan peluang untuk memenangkan Pemilu 2024 hanya karena menjadi oposisi. Ali pun menyarankan partai politik pengusung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 menjadi oposisi.

"Ini problem paradigma, seharusnya tidak kalah terhormat juga menjadi oposisi. Ini yang salah kaprah bahwa modal itu hanya sisi finansial saja sehingga khawatir menjadi oposisi," kata Ali di Jakarta, Senin (15/7).

Padahal dengan menjadi oposisi, kata Ali, partai politik memiliki dua keuntungan lain non-finansial. Yakni, mendapatkan kepercayaan masyarakat karena memperjuangkan aspirasi dengan gigih dan modal basis massa yang semakin kuat.

"Misalkan, kita harus belajar dari PDI Perjuangan yang secara sabar menjadi posisi selama dua periode, dan setelah itu dia menguasai pemerintahan," katanya.

Kemudian, Ali menyarankan, sebaiknya partai politik pengusung Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden 2019 tetap menjadi oposisi bagi pemerintahan presiden terpilih. Menurut dia, kalau semua partai politik berniat masuk ke dalam pemerintahan maka demokrasi malah menjadi tidak sehat.

"Akhirnya checks and balances tidak terjadi dan semuanya akan setuju dengan apa pun yang dilakukan Pak Jokowi," kata dia.

Pada penyampaian Visi Indonesia, Ahad (14/7) malam, Presiden Joko Widodo menyambut baik jika ada yang ingin menjadi bagian dari oposisi dari pemerintahan yang akan dipimpinnya pada periode 2019-2024. "Menjadi oposisi itu juga sangat mulia, silahkan jadi oposisi asal jangan oposisi menimbulkan dendam dan kebencian," ujar Presiden Jokowi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement