Senin 15 Jul 2019 07:45 WIB

Pidato Jokowi: Saatnya Memikirkan Bangsa

Jokowi menyampaikan lima kerangka pembangunan ke depan.

Presiden terpilih Joko Widodo menyampaikan pidato dalam acara Visi Indonesia di Sentul International Convetion Center, Bogor, Jabar, Ahad (14/7).
Foto: Republika/Prayogi
Presiden terpilih Joko Widodo menyampaikan pidato dalam acara Visi Indonesia di Sentul International Convetion Center, Bogor, Jabar, Ahad (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pasangan presiden dan wakil presiden (wapres) terpilih Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin menyampaikan pidato umum mengenai rencana pembangunan mereka pada acara Visi Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Ahad (14/7) malam. Dalam acara tersebut, Jokowi menyampaikan sejumlah sasaran pembangunannya lima tahun mendatang.

Dalam pembukaan pidatonya, Jokowi mengingatkan Indonesia saat ini berdiri menghadapi perkembangan global yang serbacepat dan dunia yang terus berubah. Terkait hal itu, Jokowi mengaku telah menyiapkan lima alur kebijakan.

Pertama, melanjutkan pembangunan infrastruktur yang akan menyambungkan seluruh potensi bangsa. "Kita sambungkan industri kecil, kawasan ekonomi khusus, dan wisata," kata Jokowi di hadapan ribuan pendukungnya di SICC.

Selanjutnya, Jokowi ingin menggeser fokus pembangunan ke sumber daya manusia (SDM). Salah satu program pembangunan SDM itu dengan menguatkan kesehatan anak-anak Indonesia yang berada di usia emas. Selanjutnya, mendirikan lembaga yang akan mengoptimalkan talenta-talenta anak-anak bangsa.

Jokowi juga menekankan perlunya membuka pintu investasi seluas-luasnya. "Yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas, apalagi yang ada punglinya. Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar," ujar Jokowi.

Pemerintah, kata Jokowi, juga akan memangkas kerumitan birokrasi. "Oleh sebab itu, butuh menteri-menteri yang berani. Kalau ada lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, sekali lagi, kalau ada lembaga tidak bermanfaat dan bermasalah, saya pastikan saya bubarkan," kata dia.

Di akhir pidato, Jokowi menekankan perlunya oposisi dalam demokrasi Indonesia. Syaratnya, oposisi tersebut tidak menimbulkan dendam serta tidak berlandaskan kebencian dan fitnah.

"Ini bukanlah tentang aku atau kamu, juga bukan kami atau mereka. Bukan soal barat atau timur, bukan selatan atau utara. Sekarang bukan saatnya memikirkan itu semuanya. Tapi, ini saatnya memikirkan tentang bangsa kita bersama. Jangan ragu, jangan pernah ragu untuk maju karena kita mampu jika kita bersatu," kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan dan sorakan pendukung.

photo
Pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin berserta isteri memberikan salam kepada para pendukung dan relawan dalam acara Visi Indonesia di Sentul International Convetion Center, Bogor, Jabar, Ahad (14/7).

KH Ma’ruf dalam kesempatan yang sama juga menekankan hal serupa. Ia mendoakan kebaikan untuk semua warga Indonesia tanpa kecuali. "Negara ini negara kesatuan, tidak hanya kesatuan dalam arti politik, tapi kesatuan dalam arti ekonomi, economic unity, karena itu visi Indonesia ke depan harus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, harus dinikmati semua kita tanpa kecuali, di mana pun mereka berada," kata KH Ma’ruf.

Ia meminta semua orang Indonesia mengambil peran membangun bangsa, bahkan jika hanya jadi “sebutir pasir” dalam bangunan Indonesia. “Bukan hanya untuk pendukung 01, tapi juga pendukung 02. Juga untuk yang memilih tidak mendukung 01 maupun 02,” kata KH Ma’ruf. Ia kemudian mengajak pendukung menyanyikan “Padamu Negeri” dan menutup pidato dengan doa.

Acara kemarin dihadiri para petinggi parpol pendukung Jokowi-KH Ma’ruf pada pemilihan presiden 2019 lalu. Tampak petinggi PDI Perjuangan, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, Hanura, dan parpol-parpol lain.

Penyampaian pidato Jokowi yang dilanjutkan doa KH Ma’ruf berjalan singkat. Kendati demikian, lapangan Sentul International Convention Center sudah terlebih dulu disesaki pendukung sejak sore hari dengan suguhan pertunjukan musik.

Pada saat bersamaan dengan penyampaian pidato Jokowi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadikan pesaing pada pilpres 2019 lalu menekankan, ia telah mempersembahkan seluruh hidupnya demi kepentingan bangsa.

Secara tegas, Prabowo menegaskan, ia tidak melakukan tawar-menawar terhadap cita-cita dan nilai bangsa. Prabowo mengatakan, bangsa Indonesia harus mampu mandiri dan dapat menikmati kekayaan alam yang dimiliki.

"Indonesia yang berdiri di atas kaki kita sendiri. Rakyat Indonesia yang menikmati hasil kekayaan dari Indonesia sendiri," tulis Prabowo melalui akun Instagram @prabowo, Ahad (14/7). Dalam unggahan itu, Prabowo menautkan foto yang menggambarkan dirinya bersama cawapres Sandiaga Uno sedang berada di tengah lautan masa pendukungnya pada masa kampanye pilpres 2019 lalu.

Prabowo juga menegaskan dukungannya terhadap keutuhan Indonesia. "Indonesia yang utuh dari Sabang sampai Merauke, Bhinneka Tunggal Ika yang berdasarkan UUD 45," tulis Prabowo. n rizkyan adiyudha/nugroho habibi ed: fitriyan zamzami

VISI INDONESIA

- Infrastruktur ke pusat perekonomian, wisata, dan pertanian.

- Jaminan kesehatan anak dan pemberdayaan talenta-talenta lokal.

- Membuka pintu investasi seluas-luasnya untuk lapangan pekerjaan.

- Reformasi dan pemangkasan alur birokrasi agar proinvestasi.

- Menjamin penggunaan APBN yang tepat sasaran dan terfokus.

- Penguatan persatuan dan persaudaraan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement