Senin 15 Jul 2019 00:14 WIB

Jokowi: Silakan Oposisi, Asalkan Jangan Timbulkan Dendam

Jokowi meminta jangan menjadi oposisi yang mengkritisi dengan kebencian.

Presiden terpilih Joko Widodo menyampaikan pidato dalam acara Visi Indonesia di Sentul International Convetion Center, Bogor, Jabar, Ahad (14/7).
Foto: Republika/Prayogi
Presiden terpilih Joko Widodo menyampaikan pidato dalam acara Visi Indonesia di Sentul International Convetion Center, Bogor, Jabar, Ahad (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik jika ada yang ingin menjadi bagian dari oposisi dari pemerintahan yang akan dipimpinnya pada periode 2019-2024. "Menjadi oposisi itu juga sangat mulia, silakan jadi oposisi asal jangan oposisi menimbulkan dendam dan kebencian," kata Presiden Jokowi mengakhiri pidato Visi Indonesia di SICC Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad (14/7).

Jokowi mengatakan meminta oposisi benar-benar mengkritisi kebijakan pemerintah jika memang tidak sesuai dengan semestinya. Akan tetapi, jangan menjadi oposisi yang mengkritisi disertai dengan hinaan, cacian, dan kebencian.

Baca Juga

Bangsa kita, kata Jokowi, memiliki norma-norma yang perlu dijunjung tinggi, seperti norma agama, juga memiliki etika tata krama ketimuran dan budaya yang luhur. Menurut presiden, rakyat Indonesia harus mengingat norma tersebut baik dalam merealisasikan kebijakan pembangunan maupun yang bertugas sebagai oposisi yang mengawal jalannya pemerintahan.

"Pancasila adalah rumah kita bersama, rumah bagi kita saudara sebangsa setanah air, tidak ada toleransi sedikitpun bagi yang mengganggu Pancasila," tegas presiden.

Presiden Joko Widodo pada Ahad malam menyampaikan lima visi nasionalnya di depan ribuan masyarakat yang hadir. Lima visi itu menyangkut tentang pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia dan juga perekonomian lima tahun ke depan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement