REPUBLIKA.CO.ID, CILEUNYI -- Suami korban mutilasi di Banyumas telah melaporkan kehilangan istrinya KW sejak Ahad (7/7) pagi ke Polsek Cileunyi. Kemudian suaminya datang ke RW dan melaporkan kehilangan itu pada Rabu (10/7).
"Rabu (10/7) kemarin, suami dari korban datang ke kami melaporkan bahwa beliau kehilangan istri sejak Minggu (7/7) pagi. Jadi sudah melaporkan ke Polsek Cileunyi laporan kehilangan orang," ujar Ketua RW 21, Sumarna saat ditemui wartawan, Jumat (12/7).
Ia mengungkapkan, pada Ahad lalu saat istrinya dicek oleh suaminya melalui sambungan telepon pada pukul 12.00 Wib tidak bisa dihubungi. Kemudian pada Kamis (11/7) kemarin, penyidik Polres Banyumas datang mencocokkan data dengan korban mutilasi.
"Kami nyatakan bener sekali (korban warganya). Penanganan perkara semuanya urusan penyidik. Kami membantu sebagai warga supaya tidak ada simpang siur," katanya.
Menurut Sumarna, saat ini keluarga korban bersama putri tunggalnya dan kakak korban dari Temanggung telah dimintai sampel darah di rumah sakit Kramat Jati untuk dicocokan kepastiannya.
Ia menambahkan jika berdasarkan keterangan suaminya pada Ahad (7/7) sekitar pukul 09.00 Wib korban meninggalkan rumah dengan kendaraan jenis Rush Silver. Saat berangkat, suaminya sedang tidak ada di rumah.
"Pas di sekitaran komplek, korban dan suaminya berpapasan. Lalu ditanya mau kemana, korban bilang mau ke bengkel. Tapi ada yang lihat korban bawa BPKB," katanya.
Menurutnya, korban terbiasa menggunakan mobil sendiri termasuk untuk urusan kerja. Bahkan katanya korban pernah ke Temanggung membawa mobil sendiri.