Kamis 11 Jul 2019 05:00 WIB

Ketika Shinta Terinspirasi dengan Dodi Reza

Kupek Muba ini penerimaan beasiswa Monash University Australia

Rep: Maman Sudiaman / Red: Agus Yulianto
Shinta Dwi Nourma pelajar yang mendapat beasiswa ke Australia sangat terinspirasi dengan kepemimpinan Bupati Dodi Reza.
Foto: Foto: Istimewa
Shinta Dwi Nourma pelajar yang mendapat beasiswa ke Australia sangat terinspirasi dengan kepemimpinan Bupati Dodi Reza.

REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU - - Shinta Dwi Nourma akrab dipanggil Shinta, gadis kelahiran Sekayu Musi Banyuasin 9 Maret 2000 silam ini bisa dikatakan paling beruntung. Betapa tidak, sejak lulus dari bangku SMA Negeri Sumsel putri dari pasangan Taufik dan Marona ini berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi secara gratis dari Filantrofis, Businessman asal Hongkong, Beau Kuok, Chairman the Shangri-La Hotel Chain untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi jurusan Bisnis di Monash University Australia. 

Dalam kesempatan berjumpa dengan Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin, Rabu (10/9) alumni SMP Negeri 6 Unggul Sekayu ini mengaku sangat terinspirasi dengan Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin. 

photo
Bupati Muba Dodi Reza dan Shinta Dwi Nourma. (Foto: Istimewa)

"Saya sangat terinspirasi dengan Pak Bupati Dodi Reza, beliau juga sosok penerima beasiswa di perguruan tinggi luar negeri dan saat ini mengabdi menjadi Kepala Daerah di daerah asalnya sendiri," ungkap Shinta yang merupakan anak dari penjaga malam di Dinas DPMPTSP Pemkab Muba. 

Dikatakan, dirinya ingin mengikuti jejak Bupati Muba Dodi Reza baik dari pendidikan hingga jenjang karir nantinya. "Saya ingin mengabdi ke daerah asal, sama seperti pak Dodi dan juga saya ingin meraih predikat cumlaude sama seperti pak Dodi ketika di Universitas Leuven, Belgia. Ia sukses meraih predikat Grande Distinction atau High Honor. Bahkan, tugas akhir yang dikerjakannya mendapat penghargaan Banque Bruxelles Lambert Prize Award karena berhasil menjadi karya ilmiah terbaik di Belgia," ujarnya. 

Shinta menceritakan, dirinya bisa mendapatkan beasiswa pendidikan di Monash University Australia berawal dari dirinya mengikuti tahapan seleksi yang ketat dari seleksi administrasi, personal essay hingga interview. 

"Seluruh proses seleksi lewat skype via digital dan Alhamdulillah saya lolos bersaing dengan peserta Se-Asia Tenggara," ungkap alumni SMA Negeri Sumatera Selatan ini.

Dikatakannya, seluruh biaya hidup, asrama hingga uang saku dirinya difasilitasi secara baik. "Saya juga mendapatkan uang saku  dapat 2500 dollar dan diberikan secara berkala," ujarnya. 

Ia menyebutkan, saat ini dirinya sedang dihadapkan pada masa libur winter break dan berkesempatan pulang ke Musi Banyuasin untuk berjumpa keluarga. "Alhamdulillah hari ini berkesempatan bertemu pak Bupati Dodi Reza," tuturnya. 

Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin dalam kesempatan menerima Shinta menuturkan rasa bangga dan apresiasi kepada Shinta karena bisa menjadi kebanggan keluarga dan Pemerintah Daerah.

"Shinta ini adalah aset bagi kedua orang tuanya, aset juga bagi Kabupaten Muba, dan tentunya Indonesia. Tidak semua orang berkesempatan bisa kuliah di luar negeri dengan program bea siswa full. Maka pergunakan kesempatan ini dengan baik, saya siap membantu kapan pun Shinta butuh bantuan, mau diakusi silahkan saya siap selalu,"ujar Dodi.

Pada kesempatan tersebut Bupati juga memuji Shinta karena ngobrol langsung dengannya menggunakan bahasa asing dengan sangat baik.  Dikatakannya Shinta ini merupakan salah satu bukti bahwa program Pemkab dari dulu mengutamakan bidang pendidikan seperti didirikannya SMA Samporna foundation (Sumsel) bagi peserta didik berprestasi dan dengan finansial terbatas tapi bisa bersaing di skala Internasional.

"Kita sebagai orang tua patut bersyukur atas keberuntungan memiliki buah hati yang membanggakan seperti Shinta ini, dengan ketidakmampuan secara finansial namun kita bisa, karena prinsipnya pemerintah sudah menyiapkan anggaran bagi peserta didik yang berprestasi. Kita berdoa semoga  semua bisa lancar, semangat disana Shinta jaga kesehatan dan jaga ibadahnya, explore everything dengan waktu 3 tahun bisa banyak yang didapat. Sekolah di luar negeri ada enak gak enak nya, pengalaman saya ada trik-triknya bagaimana menjalani hidup di luar negeri jauh dari keluarga," tutur Dodi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement