Selasa 09 Jul 2019 18:16 WIB

Unisa Yogyakarta Memulai Langkah Menuju Green Campus

Sebagai universitas yang berwawasan kesehatan, lingkungan kampus wajib sehat.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan Unisa Festival 2019 yang mengusung tema Sport and Culture for Better Life.
Foto: Dokumen.
Kegiatan Unisa Festival 2019 yang mengusung tema Sport and Culture for Better Life.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Unisa Festival 2019 berlangsung meriah. Sebagai kampus berwawasan kesehatan, gelaran akbar rangkaian milad Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta ke-28 itu menegaskan budaya hidup sehat.

Unisa Festival 2019 mengusung tema "Sport and Culture for Better Life". Salah satu keunikan tahun ini tidak lain berpadunya kegiatan-kegiatan olah raga dan penampilan-penampilan seni budaya.

Cukup jarang memang olah raga dan budaya didampingkan. Terlebih, era globalisasi kerap memperbarui elemen-elemen keolahragaan dan cukup sering meninggalkan kebudayaan di belakang.

Namun, kali ini, Unisa justru memadu padankan itu. Olahraga dan budaya yang tidak jarang berbeda jaringan, justru mampu disinergikan menjadi satu sajian berbeda yang dikemas sangat menawan.

Bahkan, membuat banyak masyarakat sedikit lupa yang menggelar Unisa, yang selama ini lekat dengan dunia kesehatan. Melalui Unisa Festival, justru itulah yang menjadi pesan terdepan.

Kesehatan, tidak lain merupakan hadiah bagi siapa saja yang mampu membudayakan olah raga. Serta, tanpa olah raga dan budaya, rasanya sulit melahirkan generasi yang miliki karakter berkemajuan.

Unisa Festival 2019 berlangsung meriah. Beragam kegiatan diawali Edu and Culture Fest. Lalu, ada lomba lari 5 & 10 K, education fair, senam ergonomi, dan beragam pemeriksaan kesehatan.

Mulai dari deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan IVA, cek gula darah, asam urat, kolesterol, HB, fisioterapi, lemak, tumbung kemban anak, pemeriksaan psikologi, dan lain-lain.

Lalu, ada penampilan paduan suara SAE Voice, pagelaran busana, teatrikal, dan musik akustik. Penampilan tari-tarian lintas program studi dan Guyon Wathon sukses menambah meriah suasana.

Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti menegaskan, sebenarnya tidak hanya olah raga dan budaya. Tapi, Unisa Festival 2019 turut menghadirkan kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat.

"Selain rangkaian milad yang bersifat menggembirakan, Unisa Festival memiliki pesan mendorong seluruh sivitas tidak cuma mengembangkan olah pikir sebagai akademisi, tapi senantiasa diimbangi olah raga, olah hati dan olah seni," kata Warsiti, Ahad (7/7).

Apalagi, lanjut Warsiti, Unisa sebagai universitas berwawasan memiliki konsen terhadap persoalan sampah. Sebab, tidak cuma Indonesia dan Yogyakarta, persoalan sampah mengancam kehidupan umat manusia.

Untuk itu, dalam Unisa Festival 2019 turut dideklarasikan Gerakan Bebas Sampah Plastik. Tujuannya, tidak lain mengajak semua untuk bijak menggunakan plastik, dimulai dari diri (sivitas Unisa) sendiri.

Utamanya, dengan gerakan diet plastik untuk mewujudkan Unisa Green Campus. Terlebih, Unisa mengemban visi sebagai universitas yang berwawasan kesehatan, lingkungan kampus wajib sehat.

"Maka, seluruh sivitas Unisa harus sehat fikir, sehat fisik, sehat hati, dan hormat menghargai keberagaman budaya yang ada," ujar Warsiti.

Kepala Biro Humas Unisa Yogyakarta Sinta Maharani menuturkan, perguruan tinggi memang memiliki tanggung jawab moral. Utamanya, untuk mengerahkan remaja dalam pembentukan karakter.

Tidak cuma baik karakternya, tapi fisik dan jiwa yang sehat diperlukan. Ia merasa, terbentuknya generasi dengan kepribadian yang baik merupakan cita-cita dan dambaan setiap negara-negara di dunia.

"Karena, dengan demikian, akan tercipta generasi yang bermakna dalam menggerakkan diri sendiri dan untuk berbuat sesuatu yang bermakna," kata Sinta.

Hal itulah yang mendasari pelaksanaan Unisa Festival 2019. Dengan maksud mengajak anak-anak muda dan masyarakat luas hidup yang sehat baik jiwa maupun raga.

Kemudian, jadi wadah untuk saing berbagai, peduli dan meningkatkan kreativitas dalam menjaga pola hidup sehat. Maka itu, Sinta berharap kegiatan ini mampu menimbulkan dampak positif.

"Baik bagi perkembangan kepribadian, bahkan mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement