Senin 08 Jul 2019 07:31 WIB

Warga Maluku Kembali Bekerja Usai Gempa 7,1 SR

Sejumlah kecil masyarakat masih ada yang mengungsi.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Gempa
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Gempa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Maluku Utara kembali beraktivitas normal pascagempa bumi yang mengguncang, Ahad malam (7/7). Gempa bumi terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

“Pagi ini sudah terlihat aktivitas warga mulai normal kembali, aktivitas perkantoran, sekolah sudah berjalan seperti biasa,” kata Ketua MRI-ACT Maluku Utara, Surachman Manan saat dihubungi Republika.co.id, Senin (8/7).

Baca Juga

Berdasarkan pantauannya pagi ini, masyarakat yang sebelumnya sempat mengungsikan diri di dataran tinggi sudah kembali ke rumah masing-masing. Mereka kembali bekerja, berkantor, dan beraktivitas seperti biasa.

Masih terlihat ada beberapa warga yang memilih tetap mengungsi atau di rumah warga yang berada di dataran tinggi tersebut. Namun, jumlahnya tidak banyak. 

“Saya sempat lewat tadi masih ada (yang mengungsi) tapi tidak banyak, ada beberapa saja yang bertahan di atas,” kata dia.

Saat gempa terjadi, kata dia, warga langsung mengevakuasikan diri dengan mengungsi ke dataran yang lebih tinggi. Apalagi sejak BMKG sempat merilis akan adanya potensi tsunami malam itu.

“Masyarakat di pesisir itu banyak yang mengevakuasikan diri ke daerah pegunungan,” kata dia.

Berdasarkan penuturan BMKG, gempa di Maluku Utara dan Sulawesi Utara terjadi disebabkan deformasi kerak bumi. Perubahan pada permukaan bumi ini mengakibatkan lempeng laut Maluku terjepit sehingga membentuk double subduction ke bawah Halmahera dan ke bawah Sangihe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement