REPUBLIKA.CO.ID, BITUNG -- Wali Kota Bitung Max Lomban terus berupaya menenangkan warga daerah tersebut agar tidak panik dengan gempa magnitudo 7,1 yang terjadi di Ternate, Ahad (8/7). Lomban mengatakan pihaknya telah mengerahkan semua jajarannya baik asisten, kepala badan, kepala bagian, camat, sampai kelurahan untuk melakukan monitor di lapangan.
"Memang, dampak gempa tersebut paling dekat dengan Kota Bitung, Sulut setelah Ternate," kata Lomban di Bitung.
"Semuanya sudah turun di lapangan untuk menenangkan warga yang sudah berhamburan keluar rumah," imbuhnya. Dia menjelaskan jajaran pemerintahan sampai RT diarahkan sebagaimana penyuluhan dan latihan-latihan sebelumnya yang telah diberikan.
"Masyarakat jangan panik karena laporan BMKG kekuatan gempa semakin menurun," katanya.
BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami setelah terjadi guncangan gempa M 7,1 di barat daya Ternate. Peringatan dini tsunami ini diterbitkan untuk wilayah Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Gempa M 7,1 diinformasikan terjadi pada pukul 22.08 WIB. Titik koordinat gempa berada di 0,51 Lintang Utara dan 126,18 Bujur Timur. Kedalaman gempa 10 kilometer. Belum ada informasi terkait kerusakan akibat gempa.