REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyosialisasikan beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati kepada masyarakat. Cara ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah penumpang di saat belum rampungnya pembangunan akses utama yakni Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, tak hanya kepada unsur pemerintah, sosialisasi pun akan dilakukan kepada agen keberangkatan umrah. Sebab, Jawa Barat menjadi penyumbang terbesar keberangkatan umrah dalam setiap tahunnya.
"Setiap tahun ada 300 ribu warga Jawa Barat yang pergi umrah. Paling banyak dibanding provinsi-provinsi lainnya," ujar Uu kepada wartawan, Ahad (7/7).
Uu menilai, jika semua agen keberangkatan umrah di Jawa Barat mau menggunakan BIJB Kertajati, akan memberi dampak yang positif terhadap operasional bandara tersebut. "Kami akan mengundang travel umrah di Jawa Barat, dan minta dorongan ke kyai dan ulama (agar jamaahnya mau menggunakan Kertajati)," katanya.
Selain pada ulama, kata dia, sosialisasi tersebut salah satunya akan dilakukan dengan menggandeng bupati/wali kota yang wilayahnya berada di sekitar bandara. Ia akan mengundang kepala daerah dengan harapan mereka mau menyosialisasikan kembali BIJB Kertajati ke warganya masing-masing.
"Saya akan sosialisasi ke kepala daerah di Jawa Barat," katanya.
Uu menjelaskan, bupati/wali kota bisa menginformasikan kepada masyarakatnya agar mau menggunakan BIJB Kertajati jika akan bepergian menggunakan pesawat. Tak hanya untuk meningkatkan jumlah penumpang, menurutnya sosialisasi penting untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap daerah mengingat bandara tersebut menjadi kebanggaan baru warga Jawa Barat.
"BIJB Kertajati milik kita. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, mau kapan lagi," katanya.
Selain kepala daerah di Jawa Barat, Uu akan melakukan hal yang sama ke bupati di Jawa Tengah seperti Cilacap dan Tegal. Sebab, ia meyakini keberadaan BIJB Kertajati pun akan memudahkan warga di daerah perbatasan itu yang hendak menggunakan pesawat. "Karena berdasarkan perhitungan, warga di luar Jawa Barat juga akan lebih mudah menuju BIJB Kertajati (dibanding bandara lain)," katanya.
Uu memastikan BIJB Kertajati sudah benar-benar siap digunakan. Meski baru diresmikan, fasilitas di bandara tersebut sudah lengkap dan berfungsi untuk melayani penumpang. Inipun terbukti dengan semakin banyaknya maskapai yang melayani penerbangan dari BIJB Kertajati.
"Sehari 4.000 penumpang, bahkan pernah 4.200. Pesawat yang mendarat dan take off 32 kali (per hari)," katanya.
Selain itu, akses menuju BIJB Kertajati pun dipermudah dengan hadirnya DAMRI gratis dari berbagai kota di Jawa Barat. Ini merupakan terobosan dari pemerintah pusat agar semakin banyak masyarakat yang menggunakan bandara tersebut. "Kata Pak Menteri, Pak Presiden sudah memberikan satu tahun DAMRI gratis dengan berbagai macam tujuan," katanya.