Sabtu 06 Jul 2019 18:32 WIB

Politisi Golkar Pasrahkan Pemilihan Menteri pada Jokowi

Golkar bakal lebih berusaha berperan di parlemen.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nidia Zuraya
Politisi Perindo Ricky K Margono (kiri), analis politik Vokpol Center Pangi Syarwu Chaniago (kedua kiri), ekonom INDEF Enny Sri Hartati (kedua kanan) dan politisi Golkar Meutya Hafid menjadi narasumber diskusi Polemik di Jakarta, Sabtu (6/7/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Politisi Perindo Ricky K Margono (kiri), analis politik Vokpol Center Pangi Syarwu Chaniago (kedua kiri), ekonom INDEF Enny Sri Hartati (kedua kanan) dan politisi Golkar Meutya Hafid menjadi narasumber diskusi Polemik di Jakarta, Sabtu (6/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Golkar Meutya Hafid menyerahkan proses pemilihan menteri pada Presiden terpilih 2019 Joko Widodo. Ia optimis Jokowi punya kemampuan mumpuni untuk memilih para menteri. Ia memandang Jokowi juga memikirkan bagaimana peranan partai Golkar pada kabinet kerja jilid II.

"Pak Jokowi beliau insinyur, beliau presisi hitungannya, kami yakin dengan perolehan Golkar di legislatif maka Jokowi ada hitungannya," katanya dalam kegiatan diskusi di Jakarta pada Sabtu (6/7).

Baca Juga

Anggota Komisi I DPR RI itu mengungkapkan Golkar bakal lebih berusaha berperan di parlemen. Sebab, menurutnya mengawal jalannya pemerintahan di parlemen sama pentingnya dengan di kabinet. Apalagi Golkar, kata dia punya setumpuk pengalaman di parlemen.

"Koalisi di parlemen sama pentingnya dengan di kabinet, tidak terjadi demokrasi bila kabinetnya lemah," ujar mantan penyiar televisi tersebut.

Meutya menambahkan Golkar tetap menyiapkan kadernya untuk mengisi posisi menteri. Namun bila tak terpilih, Golkar bakal mendukung pemerintah dari parlemen.

"Kalau nanti tidak masuk list menteri bukan tentu tidak terbaik, karena kami siapkan di parlemen. Ada keinginan teman-teman parpol koalisi untuk dukung di parlemen," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement