Sabtu 06 Jul 2019 16:24 WIB

Pangdam Minta Pencarian MI 17 Perhatikan Sumber Air

Proses pencarian Helikopter MI 17 masih dilakukan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nidia Zuraya
Helikopter (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Helikopter (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, meminta pencarian helikopter MI 17 dilakukan dengan memperhatikan medan yang dekat dengan sumber daya air dan kampung. Pada pencarian hari kesembilan, Yosua turut ikut di dalam penerbangan pencarian.

"Perhatikan dengan seksama medan yang dekat dengan sumber air dan kampung. Dalam keadaan emergency bisa saja pilot berusaha mengarahkan pesawatnya mendekati kedua medan tersebut," kata Yosua saat memberikan arahan kepada operator monitor berdasarkan keterangan persnya, Sabtu (6/7).

Baca Juga

Memasuki hari kesembilan pencarian pesawat helikopter MI 17 HA 5138, Yosua selaku Pangkoops TNI wilayah Papua langsung ikut dalam penerbangan pencarian dengan menggunakan pesawat CN 235 MPA. Pencarian menyusuri medan di sepanjang rute penerbangan Sentani-Lereh-Oksibil-Lereh-Sentani.

Yosua melihat langsung medan pencarian melalui layar monitor yang berada di dalam kabin yang terhubung langsung dengan kamera FLIR yang terpasang di bawah body pesawat CN 235 MPA tersebut. Kamera itu dapat berputar 360 derajat dan memiliki kemampuan untuk optical zoom kepada obyek yang berada di darat.

Pencarian via udara ini berlangsung selama lebih dari dua jam. Ketika memulai penerbangan, cuaca relatif cerah. Tapi, awan tebal tampak menyelimuti saat pesawat memasuki wilayah Oksibil, sehingga menutupi pandangan dari pesawat ke darat.

Meskipun cuaca di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, cenderung ekstrem, Pangdam meminta pilot pesawat untuk berputar-putar sejauh radius enam bautical miles dari titik hilang kontak, yakni di atas Distrik Okbibab dan Kampung Mimin yang berada di Distrik Oksop.

Selanjutnya pencarian udara dilanjutkan dengan menyisir Distrik Lereh yang berada di Jayapura, Papua. Cuaca di wilayah Lereh relatif cerah dan pandangan ke daerah pencarian cukup jelas.

Pencarian yang berlangsung dua jam tersebut belum dapat menemukan tanda-tanda keberadaan helikopter tersebut. Pesawat pencarian mendarat kembali di Lanud Silas Papare sekira pukul 12.55 WIT dalam keadaan aman.

"Meskipun sampai saat ini upaya kita belum membuahkan hasil, kita tidak boleh menyerah. Laksanakan pencarian dengan ikhlas dan semangat dan jangan lupa kita selalu memohon kepada Tuhan agar diberi kemudahan dan petunjuk selama melaksanakan pencarian," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement