REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mempercepat Kongres menjadi bulan Agustus 2019. Partai berlogo banteng moncong putih ini seharusnya melaksanakan musyawarah nasional (munas) di awal 2020.
Wakil Sekretaris Jendral PDIP Eriko Sotarduga mengatakan, percepatan munas dilakukan agar partai siap menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) nanti. Dia mengatakan, hal itu juga dilakikan agar partai memiliki waktu untuk mempersiapkan kader-kader terbaik.
Eriko mengungkapkan, memilih calon khususnya dalam pilkada membutuhkan waktu. Dia melanjutkan, ini mengingat perbedaan karakter masyarakat di setiap daerah.
"Itu seperti apa, kemudian apa yang mau dicapai di sana, lalu setiap daerah punya keunggulannya sendiri. Mungkin di satu daerah kita harus fokus pada kelautannya, mungkin di satu daerah kita harus fokus pada pertaniannya," kata Eriko di Jakarta, Kamis (4/7).
Dia melanjutkan, mencari calon yang memadai atau yang mendekati sempurna, tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Dia mengatakan, partai perlu menyosialisasikan calon tersebut kalaupun sudah didapati dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
Selain itu, PDIP juga melihat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang. Dia mengatakan, partai harus segera menyelaraskan legislatif dengan pemerintahan yang baru nanti.
"Ini harus seiring sejalan. Tidak bisa kalau tidak dikawal di legislatif. Tidak bisa hanya soal di eksekutif saja. Kalau tidak siap, partai gimana," katanya.
Tak hanya PDIP, percepatan munas juga tampaknya akan segera diikuti oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang seharusnya September menjadi Agustus 2019. Dorongan serupa juga terjadi Golkar yang meminta munas dimajukan pada Agustus atau September dari jadwal semula di Desember.
Eriko menyebut langkah percepatan yang kemungkinan dilakuka partai-partai tersebut bukanlah hal yang buruk. Dia mengatakan, percepatan dapat membantu partai untuk melakukan persiapan lebih baik dalam pilkada.
Dia menuturkan, dengan mempercepat struktur di partai, tentu sebagai partai koalisi, akan mempermudah pekerjaan pemerintahan ke depan. Menurutnya, ini menjadi hal yang spesial bagi Presiden Jokowi.
"Memang kami merasa, kalau teman-teman, saudara kami (parpol koalisi) mengikuti langkah kami untuk lebih cepat. Itu sangat baik. Artinya, semua sudah siap dan istimewa bagi Pak Presiden. Semua partai sudah siap untuk kawal beliau untuk periode kedua ini," katanya.