Jumat 05 Jul 2019 07:37 WIB

Penumpang Uji Coba LRT Makin Bertambah

Proses konstruksi LRT Jabodebek sekitar 63 persen.

Rep: Rahayu Subekti/Haura Hafizhah/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah warga mengikuti uji coba publik pengoperasian Light Rail Transit (LRT) fase I rute Kelapa Gading-Velodrome di Jakarta, Selasa(11/6).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga mengikuti uji coba publik pengoperasian Light Rail Transit (LRT) fase I rute Kelapa Gading-Velodrome di Jakarta, Selasa(11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penumpang uji coba publik LRT Jakarta setiap hari semakin bertambah. Sebab, hanya dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) mereka bisa naik LRT Jakarta. Namun, sampai saat ini belum juga ditentukan peresmian secara komersial.

Direktur Proyek Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin, mengatakan, ia masih menyelesaikan revisi dokumen perizinan. Lalu, mengenai pembangunan skybridge sudah selesai. Tinggal menunggu bagian halte pemuda Transjakarta.

“Doakan saja segera untuk perizinannya. Kalau bagian haltenya selesai kapan, itu ke Transjakarta ya. Kan kalau skybridge sudah selesai. Jadi, tinggal nunggu haltenya saja,” kata Iwan kepada Republika, Kamis (4/7).

Corporate Communication PT LRT Jakarta, Santy Pradayini, mengatakan, untuk saat ini penumpang uji coba publik LRT Jakarta sudah lebih dari 146 ribu penumpang. Sebab, ia mengaku uji coba publik selalu dibuka dari pukul 05.30 WIB sampai 23.00 WIB.

Kemudian, kata dia, nantinya juga ada pembangunan tahap II. Tahap II terbagi atas tahap II A dan II B. LRT Jakarta tahap II A dari Stasiun Pegangsaan Dua sampai Jakarta International Stadium. Sementara, LRT Jakarta II B dari Stasiun Velodrome sampai Manggarai.

“Sepanjang 116 kilometer nantinya. Ya, untuk saat ini hanya 5,8 kilometer itu baru fase I. Ditunggu saja fase II akan hadir untuk mengatasi kemacetan Jakarta,” kata Santy.

Ia menambahkan, terkait izin secara komersial LRT Jakarta masih dalam proses sambil menyempurnakan bangunan depo di Pegangsaan Dua, Jakarta Utara. Sebab, sampai saat ini depo tersebut belum selesai dibangun.

“Saya belum bisa menyampaikan tanggal pastinya uji coba akan berakhir kapan dan dijalankan secara komersial. Yang jelas LRT Jakarta siap beroperasi. Kami bisa mengatasi satu hari ada 6.000, bahkan 12 ribu penumpang,” ujar dia.

Sementara itu, padatnya penumpang ada di Stasiun Velodrome dan Boulevard Utara. Ia melanjutkan, warga Kelapa Gading juga sudah menggunakan LRT Jakarta sebagai transportasi umum ke kantornya.

“Banyak pagi-pagi itu pada berangkat dari Boulevard Utara sampai Velodrome terus ke halte Pemuda naik transjakarta ke Dukuh Atas,” kata dia menambahkan.

Berdasarkan pantauan Republika, di stasiun LRT Jakarta Velodrome, Jakarta Timur, Kamis (4/7), banyak ibu yang membawa anaknya untuk mencoba LRT Jakarta. Sesekali mereka merekam suasana Stasiun Velodrome serta mengabadikan momen bersama-sama dengan telepon genggam mereka.

Salah satu penumpang, Alfiah (46 tahun), mengatakan, baru pertama kali naik LRT Jakarta. Namun, ia mengeluh gerbongnya hanya ada dua dan suaranya terdengar berisik.

“Bolak-balik saja sih, mumpung anak saya libur sekolah. Tapi, ini mah dekat jaraknya kurang jauh. Tanggung kan turun lagi, naik Transjakarta lagi,” kata Alfiah.

Diketahui, pada Juni 2019, PT LRT Jakarta akan memperpanjang uji coba publik yang seharusnya berakhir pada Jumat (21/6). Namun, pihak PT LRT Jakarta belum bisa memastikan LRT Jakarta untuk bisa operasi secara komersial sehingga uji coba publik terus dilakukan sampai sekarang.

General Manager Operasi dan Pelayanan PT LRT Jakarta, Aditya Kesuma Negara, mengatakan, ia menyosialisasikan uji coba LRT Jakarta ke warga pada 7 Juni 2019. Namun, antusiasme warga sangat tinggi. Awalnya ada 3.600 penumpang, lama-kelamaan pada 16 Juni 2019 penumpang pun meningkat.

“Itu puncaknya di 16 juni 2018 sampai 12.976 penumpang hampir 13 ribu. Namun, untuk hari libur pertama ada 11 ribu dan 13 ribu penumpang. Artinya, dalam satu minggu di hari yang sama trennya cukup tinggi. Total saat ini sudah 76.825 warga Jakarta yang dilayani LRT Jakarta,” kata Aditya.

Hampir Selesai

Direktur Utama PT Adhi Karya Budi Harto mengatakan, saat ini proses konstruksi lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek per 21 Juni 2019 secara keseluruhan mencapai 63,127 persen. Untuk lintas Cawang-Cibubur 82,776 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 52,064 persen, dan Cawang-Bekasi Timur 57,114 persen.

Budi mengatakan, saat ini pembangunan proyek tersebut fokus pada pembebasan lahan. “Ini sudah hampir selesai, tinggal pembebasan tanah di depo saja,” ujar Budi seusai menghadiri rapat koordinasi (rakor) LRT Jabodebek di gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, beberapa waktu lalu.

Dia menyatakan, beberapa lokasi yang belum dibebaskan lahannya, seperti depo di Bekasi, stasiun di Cibubur, dan tempat lainnya ada sebagian kecil yang belum mencapai kesepakatan harga. Hanya saja, Budi menegaskan, sebagian besar sudah mencapai kesepakatan.

Budi yakin operasional LRT Jabodebek masih akan sesuai rencana meski saat ini pembebasan lahan masih berproses. “Target beroperasi awal 2021, untuk uji coba perkiraan akhir 2020,” kata Budi menegaskan.

Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan lahan tanah yang belum selesai di depo Bekasi hanya satu hingga dua bidang lagi. Zulfikri menyatakan, jika ada kesepakatan, akan langsung dibayar dan ganti rugi, tapi masih dilakukan pendekatan.

“(Kepemilikan tanah) ada privatnya total 181 bidang. Sudah hampir 50 persen,” kata Zulfikri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement