Rabu 03 Jul 2019 19:06 WIB

Pengawas TPS Meninggal di Kabupaten Bandung Belum Disantuni

Proses administrasi menjadi alasan santunan belum diterima.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Petugas KPPS meninggal
Foto: republika
Petugas KPPS meninggal

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG--Para keluarga pengawas tempat pemungutan suara (TPS) yang meninggal dunia karena kelelahan di Kabupaten Bandung belum menerima santunan yang dijanjikan Bawaslu RI. Proses administrasi menjadi alasan hingga saat ini yang membuat keluarga belum mendapatkan santunan.

Komisioner Bidang SDM, Bawaslu Kabupaten Bandung, Kahpiana mengungkapkan seluruh dokumen tentang pengawas yang meninggal sudah disampaikan kepada Bawaslu Provinsi Jabar untuk selanjutnya diproses di tingkat pusat.

Baca Juga

Namun, pengajuan santunan dilakukan bersama daerah lain dan masih ada kendala di daerah tersebut. "Kita tanya ke tim verifikasi, ada kendala di kabupaten lain. Belum ada (santunan)," ujarnya di Soreang, Rabu (3/7).

Ia mengungkapkan pihaknya sudah memastikan dan memenuhi kebutuhan dokumen yang diperlukan agar santunan kepada keluarga bisa cair. Namun, informasi yang dihimpun masih menunggu daerah lain.

Menurutnya, sejak H-3 pencoblosan pemilu hingga beberapa hari berikutnya di Kabupaten Bandung terdapat 5 orang pengawas yang meninggal akibat mengalami kelelahan dan mempunyai riwayat penyakit. Mereka yaitu Iwan Hermawan, Ganjar Faturahman, Asep Syarif, Een dan Baginda.

Sedangkan 29 orang pengawas lainnya yang mengalami sakit sudah sembuh kembali dan akan segera diupayakan mendapatkan santunan. "Mayoritas sakit karena kelelahan mengingat jumlah TPS di Kabupaten Bandung mencapai 10 ribu lebih," katanya.

Dirinya menambahkan, pihaknya belum mengetahui santunan yang akan diberikan kapan turun. Namun sejauh ini verifikasi yang dilakukan Bawaslu RI sudah masuk pada tahap akhir.

"Kami mengajukan bantuan (santunan) ke Bawaslu RI. (Dokumen terakhir 4 Mei lalu). Sekarang verifikasi akhir. Kalau secara kelembagaan dan pribadi sudah menyambangi ke rumah duka pada saat kejadian," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement