Rabu 03 Jul 2019 13:27 WIB

Perludem Minta KPU Evaluasi Situng

Penghitungan suara oleh situng jauh di luar ekspektasi awal KPU.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andri Saubani
Warga mengakses Sistem Informasi Penghitungan Suara (SITUNG) Pemilu 2019 menggunakan gadget android di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (18/4/2019).
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Warga mengakses Sistem Informasi Penghitungan Suara (SITUNG) Pemilu 2019 menggunakan gadget android di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (18/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhani menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) perlu melakukan evaluasi besar terhadap proses pengunggahan data pemilu ke Sistem Informasi Penghitungan (Situng). Sebab, hingga saat ini masih terdapat sejumlah provinsi yang belum 100 persen selesai dalam mengunggah hasil pemilu di wilayahnya masing-masing.

“Harus ada perbaikan karena apa yang terjadi sekarang itu sudah jauh di luar ekspektasi awal KPU yang menyatakan bahwa situng itu akan selesai full seratus persen selain diunggah lima sampai tujuh hari dari pemungutan suara. Sekarang bahkan proses upload dan rekapitulasi di situng tertinggal jauh, bahkan sudah ada presiden terpilih sekarang,” kata Fadli kepada Republika.co.id pada Rabu (3/7).

Baca Juga

Menurut Fadli, belum selesainya proses upload salinan formulir C1 menjadi refleksi penting bagi KPU dalam hal pengelolaan dan manajemen. Fadli menilai, diperlukan evaluasi menyeluruh mulai dari platform situng hingga mekanisme dalam membawa surat suara soal proses mengunggah ke situng di tiap daerah.

“Karena tantangan kedepan semakin berat bagaimana memanfaatkan situng ini ke depannya tak hanya sebagai gambaran hasil pemilu saja, situng bisa dikembangkan menjadi sebuah platform untuk menuju rekapitulasi elektronik tapi untuk menuju kesana banyak yang harus dievaluasi,” katanya.

Semetara itu berdasarkan data KPU, provinsi yang belum 100 persen mengunggah salinan C1 ke situng untuk pilpres di antaranya, adalah KIP Aceh yang masih 98,5 persen dan Sumatra Selatan 98,8 persen. Selanjutnya, KPU Maluku 95,9 persen, Maluku utara 99,1 persen, Papua 71 persen, Papua Barat 79,9 persen, Kepri 99,6 persen, Jawa Barat 99,7 persen, Jawa Timur 99,7 persen, Kalimantan Selatan 99,8 persen serta Sulawesi Utara 99,9 persen.

Fadli menilai, pemanfaatan situng untuk pemilu masih sangat penting. Menurutnya, situng tak hanya dapat memberi gambaran tentang hasil pemilu namun juga dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam memeriksa dan mengecek detail hasil pemilihan di masing-masing TPSnya.

“Semua orang ingin tahu dan mengawal bahkan  menjadi magnet tersendiri tapi harus evaluasi besar, kenapa target tujuh hari meleset jauh sampai sekarang belum selesai. Apa masalahnya? Apa pada platform, tata kelola atau hal lainnya yang berimplikasi pada lambatnya proses masuk data ke situng.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement