REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, mengkritisi input data Sistem Informasi Penghitungan (Situng) KPU Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang lamban terselesaikan. Menurut Arief, pengisian sata situng di Jabar lebih lamban jika dibandingkan situng di Papua Barat.
Arief menuturkan, pihaknya perlu memberikan perhatian khusus untuk pengisian situng di Jabar. Dia bahkan harus melakukan pengecekan kepada KPU Jabar secara langsung.
"Kemarin saat saya datang ke sana, alasannya teknis. Sebetulnya data situng Jabar ini sudah masuk ke sistem kami, saya lihat sudah sekitar 87-88 persen (untuk pilpres). Tetapi, mangapa belum dipublikasikan ke dalam situng? Sebab dikatakan verifikatornya sedang memproses," ujar Arief kepada wartawan saat ditemui di Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (2/7).
Setelah didatangi, kata dia, dalam waktu satu hari jumlah input data ke dalam situng naik sebanyak 12-13 persen. "Saya katakan, 'Kamu jangan lama-lama kerjanya'. Penyebabnya mereka lambat kerjanya, mereka meremehkan. Yang lain bekerja tapi mereka tiap malam santai, KPU Jabar lambat menyelesaikan situng," tegasnya.
Lebih lanjut, Arief pun mengungkapkan pengisian situng untuk pileg di Jabar juga lamban. Sementara di provinsi lain, pengisian situng untuk pileg sudah selesai 100 persen, situng untuk pileg di Jabar baru selesai sekitar 30 persen.
"Di Papua saja sudah 98,99 persen, Jabar baru 30 persen," tegasnya.