Jumat 28 Jun 2019 23:22 WIB

Aliansi Mahasiswa Berharap Elite Tanah Air Berikan Teladan

AMMI mengingatkan para elite politik negeri ini agar tidak bersikap munafik.

 Aliansi Mahasiswa dan Milenial untuk Indonesia (AMMI) melaksanakan diskusi dan deklarasi dukungan menyikapi putusan Mahkamah Konstitusi terkait Pilpres 2019 untuk Indonesia bersatu di Gedung Joang 45, Jakarta, Jumat (28/6).
Foto: DOK. AMMI
Aliansi Mahasiswa dan Milenial untuk Indonesia (AMMI) melaksanakan diskusi dan deklarasi dukungan menyikapi putusan Mahkamah Konstitusi terkait Pilpres 2019 untuk Indonesia bersatu di Gedung Joang 45, Jakarta, Jumat (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliansi Mahasiswa dan Milenial untuk Indonesia (AMMI) mengingatkan para elite politik Tanah Air agar tidak bersikap munafik. AMMI mengritisi sikap para elite yang menyatakan kepada para pendukungnya untuk tidak turun ke jalan dalam menyikapi keputusan terkait pemilihan presiden (pilpres). Namun tak lama, para elite tidak bisa menahan para pendukungnya untuk turun ke jalanan.

Perkumpulan mahasiswa yang berasal dar 20 Kampus Universitas Negeri dan Swasta se-Jabodetabek ini juga menyatakan apresiasi terhadap peran TNI dan Polri yang telah berhasil mengamankan proses pemilu. Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan untuk menolak semua gugatan dari pasangan calon presiden dan wakil presiden 02 melalui persidangan yang transparan dan adil. Pada awal pembacaan putusan, MK menyatakan hanya takut kepada Allah SWT, bukti bahwa MK tidak gentar berbuat seadil-adilnya,” ujar Koordinator AMMI, Nurkhasanah, saat sambutan dalam acara diskusi dan pernyataan sikap dukungan AMMI terhadap Keputusan MK di gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/6).

Nurkhasanah yakin, para mahasiswa anggota AMMI dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Borobudur, Universitas Bung Karno, Universitas Az-Zahra, Universitas Islam Jakrta, Universitas Krisnadwipayana, Universitas Swadaya, Universitas Muhammadiyah, Universitas Pamulang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Esa Unggul, Universitas Gunadarma, Universitas Mercubuana, Universitas Ganesha, Sekolah Tinggi Filsafat Sadra, Universitas Nahdlatul Ulama, Universitas Prof. Dr. Hamka, Universitas Mercubuana, Institute Ilmu al-Quran, dan Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur’an menginginkan politik yang sehat.

Nurkhasanah mengatakan, sikap teladan bangsa ini harus dimulai dari elite-elite politiknya. “Dan jika ingin bangsa ini tetap bersatu dalam bingkai NKRI yang diperlukan bukan hanya pernyataan di media saja, melainkan perilakunya harus menginternalisasi dari Pancasila sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Paslon 02 harus tegas meminta pendukungnya untuk menerima Keputusan MK dan menghentikan aksi-aksi jalanan yang berbungkus apapun,” tegas Nurhasanah.

Dalam kesempatan sama, aktivis muda, Rina Saadah, yang menjadi narasumber dalam diskusi tersebut menyatakan, persatuan tidak akan terwujud jika para elite politik melakukan provokasi kepada pendukung. Menurut dia, sikap membiarkan pendukung untuk terus turun ke jalan sehingga tenggelam dalam pusaran kebencian kepada MK sangatlah berbahaya. Rina menilai para elite politik tak sungguh-sungguh menahan para pendukungnya untuk tidak turun ke jalan. "Ada aksi yang cenderung terstruktur," ujar dia.

Pembicara lainnya, Muhammad Pradana Indraputra yang merupakan aktivis sekaligus wirausahawan muda ini menyatakan, sangat mengapresiasi sikap capres 02, Prabowo Subianto yang meminta para pendukungnya tetap tenang. "Ini harus diikuti dan ditaati para pendukungnya," tegas Ketua Umum Satuan Pelajar Mahasiswa Hanura dan Ketua Umum Relawan Milenial “Kita1” ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement