Jumat 28 Jun 2019 16:58 WIB

Ganjar: Oposisi Penting untuk Keseimbangan

Ganjar menilai kritik akan baik untuk perbaikan bangsa Indonesia ke depann.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Foto: Antara/Reno Esnir
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut peran oposisi dalam pemerintahan penting sebagai bentuk kontrol politik dalam memajukan bangsa dan negara. Oposisi dapat membuat kehidupan berbangsa seimbang.

"Peran kontrol politik harus tetap dilakukan, baik dari kalangan kritis maupun oposisi agar kehidupan berbangsa bisa seimbang," katanya di Semarang, Jumat (28/6).

Baca Juga

Hal tersebut disampaikan Ganjar menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden 2019.

Menurut Ganjar, kritik terhadap pemerintah dari pihak oposisi maupun kalangan intelektual tetap penting serta perlu. "Teman-teman yang ingin melakukan kontrol-kontrol politik mau peran apapun, mau pakai label apapun kelompok kritis boleh kelompok oposisi tidak apa-apa dan itu akan menjadi baik untuk perbaikan Indonesia kedepan," ujarnya.

Perbaikan tersebut, kata Ganjar, telah diawali dengan pidato dua tokoh sentral politik tanah air, Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Meskipun dalam pidatonya usai pembacaan keputusan MK, Prabowo Subianto sempat mengaku kecewa terhadap putusan atas gugatan yang diajukan pihaknya tersebut.

Sementara itu, Joko Widodo yang memberikan sambutan bersama Kiai Haji Ma''ruf Amin mengatakan, ia bukanlah presidennya kelompok tertentu, namun presidennya seluruh orang Indonesia.

Ganjar menilai kedua pidato itulah yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia saat ini usai Pilpres 2019. "Kalau dengan putusan MK semua sudah selesai, maka seluruh hiruk pikuk politik finish. Itu dua 'statement' dari dua kandidat yang tadi malam sudah ditetapkan pemenangnya, Pak Jokowi. Itu membikin damai semuanya, hari ini kita butuh itu," katanya.

Ganjar berharap agar pendukung dua tokoh tersebut untuk berangkulan, saling membuat narasi positif, dan tidak lagi memproduksi meme, video maupun tulisan yang bisa melukai salah satu pihak.

Politikus PDI Perjuangan itu juga menggarisbawahi agar tidak menggunakan akun-akun anonim karena akan membuka pintu laku yang tidak bertanggung jawab.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement