Jumat 28 Jun 2019 13:07 WIB

Maruf Amin: Mari Bangun NKRI dengan Kedamaian

Saatnya elite politik, simpatisan, dan pendukung capres-cawapres mewujudkan damai.

Mukhtazar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof Dr KH Ma’ruf Amin saat menghadiri Halaqah Kebangsaan dan halalbihalal PWNU Jawa Tengah di Hotel Crowne Plaza, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/6). Dalam kesempatan ini kiai ma’ruf kembali menekankan pemahaman Islam Moderat untuk menjaga keutuhan NKRI.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Mukhtazar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof Dr KH Ma’ruf Amin saat menghadiri Halaqah Kebangsaan dan halalbihalal PWNU Jawa Tengah di Hotel Crowne Plaza, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/6). Dalam kesempatan ini kiai ma’ruf kembali menekankan pemahaman Islam Moderat untuk menjaga keutuhan NKRI.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin mengajak semua pihak untuk membangun negara dengan kedamaian. Ia mengingatkan sekarang ini saatnya para elite politik, simpatisan, maupun pendukung capres-cawapres untuk kembali mewujudkan kedamaian, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Kiai mengatakan mengatakan masyarakat Indonesia sangat mencintai kedamaian, keharmonisan, kerukunan, dan toleransi serta saling menghargai di tengah keberagaman. "Karena itu, kita sama-sama membangun NKRI dengan penuh kedamaian untuk mewujudkan cita-cita yang diamanatkan UUD 1945," kata dia di Komplek Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (28/6).

Baca Juga

Ia mengatakan Indonesia negara besar dan juga memiliki kekayaan alam yang melimpah sehingga potensi kekayaan alam itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Begitu juga penduduk Indonesia memiliki keberagaman perbedaan suku, agama, bahasa dan budaya.

Namun, kehidupan di tengah perbedaan itu menjadikan kekuatan untuk bersatu membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Kita berharap Indonesia ke depan menjadi lebih baik," ujar pimpinan Ponpes An Nawawi Tanara itu.

Ia pun mengajak semua pihak menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh gugatan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 yang diajukan pasangan calon presiden-calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Keputusan MK itu final dan mengikat," kata Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf mengatakan ia akan bekerja keras setelah putusan MK yang memenangkan Joko Widodo (Jokowi) dan dirinya untuk memimpin Indonesia periode 2019-2024. Pembangunan menjadikan skala prioritas yang diembannya itu melalui program janji kampanye untuk kebangkitan Indonesia menjadi lebih baik.

Program pembangunan itu, di antaranya sektor ekonomi, penyerapan lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata dan lainnya. Bahkan, pasangan capres-cawapres 01 Jokowi-Ma'ruf Amin akan meluncurkan tiga kartu sakti, Kartu Indonesia Mahasiswa (KIM) gratis, kartu sembako murah dan kartu pencari kerja.

Selain itu, Jokowi-Ma'ruf menjanjikan pembangunan infrastruktur tol langit, jalan tol, bandara, waduk, reaktivasi jalan KA dan revitalisasi pasar. "Semua program pembangunan itu akan direalisasikan untuk mewujudkan Indonesia maju dan penduduknya lebih sejahtera," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement