REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengajak semua pihak untuk kembali merajut persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kebersamaan harus kembali ditegakkan pascaputusan Mahkamah Konstitusi mengenai permohonan gugatan hasil Pilpres 2019.
"Mari kita rajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa untuk bersama-sama kita membangun bangsa, bersama-sama membangun Indonesia," kata Tjahjo melalui pesan singkatnya, Jumat (28/06).
Ia menambahkan, sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, bangsa Indonesia patut berbangga memiliki pemimpin yang mengajarkan jiwa ksatria. Karena itu, semua pihak patut optimistis Indonesia akan menjadi negara yang maju.
"Kita patut berbangga dan membuktikan kepada dunia sebagai negara demokrasi terbesar di dunia," katanya.
Selain itu Tjahjo mengajak masyarakat merasa bangga kepada seluruh pemimpin negeri yang telah mengajarkan jiwa ksatria dan negarawan. "Kita semakin optimis bahwa Indonesia ke depan akan melompat kelasnya dari negara berkembang menjadi negara maju," ungkap Tjahjo.
Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh permohonan gugatan hasil Pilpres 2019 yang diajukan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal tersebut tertuang dalam Putusan Nomor 01/PHPU-PRES/XVII/ 2019.
"Mengadili, menyatakan dalam eksepsi menolak eksepsi termohon. Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," ujar Ketua Hakim Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (27/6).