REPUBLIKA.CO.ID, KOTAWARINGIN BARAT -- Taman Nasional (TN) Tanjung Puting, Kalimantan Tengah terus memikat wisatawan. Dalam tiga tahun terakhir, tingkat kunjungan wisatawan ke tempat konservasi orangutan terbesar di Indonesia itu selalu mengalami peningkatan.
"Bahkan, banyak pengunjung asing datang ke sini. Mayoritas dari Spanyol," kata Kepala Balai TN Tanjung Puting, Helmi, saat ditemui wartawan di TN Tanjung Puting, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (26/6) sore.
Helmi mengungkapkan, pada 2016, jumlah pengunjung mancanegara 8.927 orang dan wisatawan lokal 6.164. Angka itu meningkat menjadi 15.170 turis asing dan 9.975 turis domestik pada setahun kemudian.
Pada 2018, tercatat 18.834 turis asing dan 10.449 pengunjung lokal menyambangi TN Tanjung Puting yang telah diusulkan menjadi salah satu destinasi wisata New Bali ke-11 oleh Kementerian Pariwisata. Menurut Helmi, sebagai hutan hujan tropis yang dihuni orangutan, TN Tanjung Puting harus bersiap untuk menyambut lonjakan pengunjung.
Helmi mengharapkan, pemerintah daerah turut mengembangkan TN Tanjung Puting andaikan kelak taman nasional itu ditetapkan sebagai New Bali ke-11. TN Tanjung Puting berada dalam pengelolaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
"Kami juga mengantisipasi penetapan TN Tanjung Puting sebagai New Bali ke-11 dengan menegakkan aturan yang melarang pengunjung menyentuh dan memberi makan orangutan," ujar Helmi.