Bervariasinya kemampuan belajar juga membuat para murid terbiasa saling membantu ketika belajar (melalui kerja kelompok), sehingga murid yang pintar bisa membantu kawannya yang kurang. Sekolah juga mengadakan les pelajaran setelah jam sekolah (seminggu sekali) untuk membantu para murid mengerjakan PR. Les ini juga gratis. 
Dengan kenyataan ini pada praktiknya semua warga sekolah jadi kompak dan saling melengkapi.
 Prinsipnya adalah maju bersama. Nobody will be left behind.

Maka adanya persiapan yang matang dan terukur, sosialisasi yang kontinyu, hubungan yang baik antara pemerintah, sekolah, dan guru, serta yang paling utama adalah menjadikan murid sebagai subjek utama, sebetulnya sistem zonasi adalah sistem pendidikan yang adil dan merata.

Meminjam pesan wali kelas Fatih, "Kalian semua adalah anak pandai di bidang yang berbeda. Kalian adalah istimewa. Karena itu selalu hargai siapapun teman kalian. Jangan takut gagal. Karena dari kegagalan itu kalian akan semakin bersemangat meraih kesuksesan. Apapun keadaan kalian, jangan pernah berhenti belajar."

Tetap semangat para murid dan orangtua Indonesia yang akan memasuki jenjang pendidikan baru! Yakinlah perjuangan dan belajar kalian tidak akan sia-sia.

Dan bila lihat foto di atas itulah bakal SMP Fatih, namanya Håvåsen Skole. Jaraknya 750 meter dari rumah. Fatih akan sekelas lagi dengan 5 orang dari teman sekelasnya waktu SD (memang sengaja diatur demikian, supaya anak merasa familiar dengan lingkungan barunya). Sekolah ini akan menampung para lulusan dari 3 SD di sekitarnya. 


Håvåsen termasuk sekolah yang lengkap. Bukan hanya ruang kelas yang state-of-the-art, laboratorium yang lumayan canggih, lapangan berbagai cabang olahraga, gedung gymnasium, hingga kolam renang pun ada. Alhamdulillah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika