REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menggandeng Amerika Serikat dalam rangka menurunkan penyakit yang berhubungan dengan darah seperti HIV/AIDS dan hepatitis. Kerja sama dilakukan, agar Jabar bisa menggunakan teknologi kesehatan terbaru untuk penyakit tersebut. Percobaan ini pun telah berhasil dilakukan di India.
"Di India sudah berhasil dengan menggunakan teknologi dari AS, tetapi nanti pabrikannya lokal termasuk memakai bahan-bahan generik. Jadi, biaya perawatan bisa sangat murah," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Sate, Rabu (26/6).
Emil berharap, Jabar bisa menjadi model dalam penggunaan teknologi mutakhir di Indonesia. Karena, ia pun akan tetap menggunakan cara-cara lokal untuk memberantas penyakit tersebut.
"AS akan memastikan eksisting obatnya jadi lebih terjangkau. Selama ujungnya untuk kesehatan masyarakat Jabar, saya setuju," katanya.
Rencananya, penggunaan teknologi kesehatan ini bakal diterapkan di penjara lantaran 70 persen penghuni penjara merupakan pengguna narkotika yang menjadi sumber penyakit yang berhubungan dengan darah dan suntikan.
"Di puskesmas perkotaan dan perdesaan juga kita sediakan alat screening," kata Emil seraya mengatakan belum bisa menggambarkan secara detail program tersebut.