REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan, Puan Maharani menjadi kandidat terkuat calon ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Puan sendiri memperoleh suara terbanyak pemilihan umum (Pemilu) 2019 dengan total 404.304 suara.
"Kami, Partai Golkar, tentu mendukung apa yang telah menjadi kebijakan PDI Perjuangan. Dari segi pengalaman, Mbak Puan pernah menjadi anggota DPR RI dan juga Menko PMK," ujar Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (26/6).
Maka dengan demikian, kata Ace, putri kandung presiden kelima RI itu memiliki kompetensi untuk menjabat ketua DPR RI. Puan juga memiliki pengaruh yang sangat kuat di partainya yang kini menjadi pemenang pemilu, khususnya pemilihan legislatif (Pileg) 2019. Maka, kata Ace, sesuai dengan UU MD3 bahwa ketua DPR RI itu ditempati oleh pemenang pemilu, yaitu PDI Perjuangan.
"Jika PDI Perjuangan menetapkan Mbak Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI tentu itu hak preogratif PDI Perjuangan sendiri," tambah Ace.
Sebelumnya, Puan mengakui dirinya menjadi salah satu kandidat kuat ketua DPR RI. Ia menyatakan hal tersebut atas dasar perolehan suaranya yang tertinggi dalam kontestasi Pileg 2019.
Kendati demikian, Puan menyebut, keputusan atas penunjukan dirinya itu menunggu ketua umum PDI Perjuangan, yang tak lain adalah ibunya sendiri, Megawati Soekarnoputri. Puan menyatakan, keputusan itu baru muncul pada September mendatang, saat masa jabatan DPR RI periode 2014-2019 berakhir.
"Baru salah satu calon yang kuat karena keputusannya akan diputuskan oleh Ibu Ketum," kata Puan.