Selasa 25 Jun 2019 16:27 WIB

Wiranto Dukung Rencana Pertemuan Prabowo dan Jokowi

Kepala BIN Budi Gunawan dikabarkan telah membuka komunikasi dengan Prabowo.

Momentum Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019 dimanfaatkan oleh Iwan Awiryawan (41) untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Warga Jajar RT 02 RW 06, Laweyan, Solo, tersebut membuat kerajinan action figur dari para calon presiden yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto. 
Foto: Republika/Binti Sholikah
Momentum Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019 dimanfaatkan oleh Iwan Awiryawan (41) untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Warga Jajar RT 02 RW 06, Laweyan, Solo, tersebut membuat kerajinan action figur dari para calon presiden yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Polhukam Wiranto mendukung rencana pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto untuk mewujudkan kondisi bangsa dan negara lebih damai setelah pilpres. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dikabarkan telah membuka komunikasi dengan Prabowo.

"Bukan rekonsiliasi (tapi) perbincangan, komunikasi. Ya boleh saja, kami hormati, kan negeri ini negeri yang memang mengharapkan semua permasalahan dapat terselesaikan dengan musyawarah mufakat," kata Wiranto di Kompleks Parlemen di Senayan, Jakarta, Selasa (25/6).

Baca Juga

Soal pertemuan Budi Gunawan dengan Prabowo mengaku akan melakukan konfirmasi kepada kepala BIN terkait kebenaran pertemuan pendahuluan itu karena informasi itu baru didapatkan dari media sosial. "Saya mau tanya BIN dulu. Saya informasi dapat dari medsos," katanya.

Wiranto mengharapkan, apabila terjadi maka pertemuan tersebut akan memperbaiki situasi politik dan bangsa. "Kita ini kan negara yang rakyatnya punya kultur yang baik, kebiasaan dan adat yang baik. Lebih baik kita selesaikan dengan cara mufakat, musyawarah. Kalai rusuh, ada konflik yang rugi siapa? Kita semua rugi," katanya.

Mantan Panglima ABRI (TNI) itu juga menyinggung ada tokoh yang mendorong masyarakat untuk melakukan demonstrasi tapi hingga berakhir ricuh. "Setelah masyarakat dengan pendemonya terjadi benturan, di mana dia? Di depan dia? Tidak ada, hilang dia. Makanya saya katakan, tokoh seperti itu pengecut," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement