Jumat 21 Jun 2019 10:17 WIB

Pemkot Sukabumi Imbau Masyarakat Waspadai Musim Kemarau

Guna antisipasi dampak musim kemarau, warga Sukabumi diimbau lakukan pencegahan dini

Seorang petani mencabut rumput di sawahnya yang kering akibat musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Seorang petani mencabut rumput di sawahnya yang kering akibat musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat mewaspadai dampak dari kemarau. Saat ini sudah mulai masuk pancaroba yang merupakan peralihan musim hujan ke kemarau.

"Dampak yang terjadi jika masuk musim kemarau seperti kekeringan, kesulitan air bersih, dan menyebabkan timbulnya berbagai jenis penyakit. Mulai dari diare dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang diakibatkan debu, serta rawan terjadi bencana kebakaran," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Jumat (21/6).

Baca Juga

Guna mengantisipasi terjadinya hal tersebut, pihaknya mengimbau agar warga waspada sejak dini. Di antaranya seperti menjaga dan memelihara seluruh sumber air serta menghemat atau gunakan air sesuai kebutuhan.

Kemudian yang tidak kalah penting yakni munculnya berbagai jenis penyakit. Udara yang kering akan menimbulkan debu sehingga jika terhisap bisa menyebabkan ISPA, diare, dan lainnya.

Dampak lain yang bisa ditimbulkan jika terjadi musim kemarau berkepanjangan yakni gagal panen. Ini karena mayoritas lahan pertanian yang ada di Sukabumi merupakan sawah tadah hujan meskipun ada yang memanfaatkan saluran irigasi. Tetapi jika sumber air berkurang maka lahan pertanian tidak bisa diari.

Warga pun diimbau agar tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya kebakaran. Antara lain seperti membakar barang tanpa diawasi, menumpuk jaringan listrik, lupa mematikan kompor, membuang puntung rokok yang masih menyala, dan lain-lain.

"Pencegahan sejak dini harus dilakukan jangan sampai setelah terjadi baru melaksanakan antisipasi. Warga pun agar selalu memeriksakan kesehatannya secara rutin apalagi mempunyai anak berusia balita yang rentan terserang penyakit," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement