Jumat 21 Jun 2019 07:23 WIB

Kasad Tanggapi Serius Pernyataan 3 Persen TNI Anti-Pancasila

Kasad berkoordinasi dengan Kemenhan terkait angka 3 persen.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nashih Nashrullah
KSAD. KSAD Andika Perkasa.
Foto: Republika/ Wihdan
KSAD. KSAD Andika Perkasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal Andika Perkasa, mengaku melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) soal pernyataan menteri pertahanan (menhan) Ryamizard Ryacudu bahwa 3 persen TNI tolak pancasila.   

"Kami belum pernah mendengarnya (3 persen TNI terpapar radikalisme) dan pengumuman itu baru kemarin. Kemudian kami langsung berkoordinasi dengan Kemenhan untuk mendapatkan detail temuan itu," katanya di kantornya, usai rakornis TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD), di Mabes AD, Jakarta, Kamis (20/6). 

Baca Juga

Dia menegaskan, pihaknya akan membuka diri dan menindaklanjuti temuan ini demi perbaikan di tubuh TNI. "Kami akan evaluasi, kami akan tindak lanjuti benar, supaya ada perbaikan," ujarnya.

Namun, menurutnya, pekerjaan itu tak mudah jika dilakukan sendiri. Pihaknya membutuhkan semua kementerian, lembaga, bahkan masyarakat pimpinan informal, termasuk tokoh agama, masyarakat hingga tokoh adat, punya kewajiban membantu supaya TNI lebih baik.

Sebelumnya dalam acara halal bihalal dengan anggota TNI Menhan Ryamizard Ryacudu mengingatkan pentingnya Pancasila. Menhan memaparkan data mahasiswa, PNS, dan pegawai BUMN menolak ideologi Pancasila dan terpapar radikalisme. Ada juga sebagian anggota TNI yang terpapar. "Ada tiga persen prajurit TNI yang menolak Pancasila," katanya.  

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement