REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masa Operasi Angkutan Lebaran 2019 PT KAI, resmi berakhir pada Ahad (16/6). Menurut Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Noxy Citrea, berakhirnya masa posko ini ditandai secara simbolis dengan dilepaskannya pin tanda petugas posko Daop 2 Bandung oleh Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Edi Sukmoro di Ruang VIP Utara Stasiun Bandung.
Noxy mengatakan, masa Angkutan Lebaran 2019 telah berlangsung selama 22 hari mulai tanggal 26 Mei sampai dengan 16 Juni 2019. PT KAI Daop 2 Bandung telah mengangkut sebanyak 1.466.159 penumpang atau meningkat 12 persen dibandingkan tahun 2018 sebanyak 1.312.470 penumpang. Adapun volume penumpang terbanyak terjadi pada H+2, Sabtu (8/6), sebanyak 87.594 penumpang.
“Alhamdulillah masa Angkutan Lebaran 2019 telah usai dilaksanakan selama 22 hari. Kami atas nama Daop 2 menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan pelayanan selama masa Angkutan Lebaran. Sekaligus kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat menggunakan kereta api," ujar Noxy kepada wartawan, Senin (18/6).
Menurut Noxy, peningkatan volume penumpang dari tahun 2018 ini menjadi tantangan bagi kami untuk semakin baik melayani masyarakat. Selama masa Angkutan Lebaran 2019, Daop 2 telah menambah lima perjalanan kereta untuk melayani masyarakat yaitu KA Lodaya Pagi Tambahan, KA Lodaya Malam Tambahan, Kereta Api (KA) Pasundan Tambahan, KA Kutojaya Tambahan, dan KA Ciremai Tambahan.
Selain itu, kata dia, pada masa Angkutan Lebaran ini pun promo Rp 1.000 KA Galaunggung rute Kiaracondong-Tasikmalaya pp dan KA Pangandaran rute Bandung-Banjar pp diperpanjang sampai tanggal 30 Juni 2019. Hal ini tentu semakin membantu masyarakat untuk mudik menuju kampung halaman.
"Bahkan untuk semakin memanjakan penumpangnya saat melaksanakan mudik dengan kereta api, mulai tanggal 26 Mei sampai 4 Juni 2019, PT KAI kembali menggelar takjil, buka puasa, dan sahur gratis," katanya.
Noxy berharap, semua layanan dan inovasi yang dilakukan PT KAI akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan jasa transportasi berbasis jalan baja ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika