Senin 17 Jun 2019 11:31 WIB

Tujuh Kecamatan Konawe Utara Terendam Banjir

Meluapnya tiga sungai membuat tujuh kecamatan Konawe Utara terendam banjir.

Kondisi  sebagian rumah warga di Desa Puuwanggudu, Konawe Utara,  yang hingga akhir pekan ini masih terendam banjir.
Foto: Dok BMH
Kondisi sebagian rumah warga di Desa Puuwanggudu, Konawe Utara, yang hingga akhir pekan ini masih terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, KONAWE UTARA -- Tujuh kecamatan di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara, terendam banjir akibat meluapnya tiga sungai yakni Sungai Lalindu, Sungai Walasolo dan Sungai Wadambali. Tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu sejak 2 Juni membuat badan sungai tak mampu menampung air.

Berdasarkan data Pemkab Konut, BPBD dan Tim SAR, Senin, jumlah pengungsi akibat banjir tersebut sebanyak 2.207 kepala keluarga atau 8.489 jiwa. Jumlah penduduk yang terdampak terdata berjumlah 18.489 jiwa.

Baca Juga

Tujuh kecamatan yang dilanda banjir adalah Kecamatan Andowia, Kecamatan Asera, Kecamatan Landawe, Kecamatan Langkikima, Kecamatan Oheo, Kecamatan Wiwirano, dan Kecamatan Motui. Selain itu, banjir tersebut mengakibatkan 370 unit rumah hanyut, 1.837 unit rumah terendam, dan 5 bangunan masjid ikut terendam.

Banjir juga merusak bangunan fasilitas umum. Empat jembatan hanyut dan empat lainnya terendam dan tidak bisa di akses. Fasilitas kesehatan pun terdampak. Ada 4 Puskesmas, 3 Pustu, dan 1 unit gudang obat terendam banjir.

Tiga pasar tradisional dan ruas jalan Trans Sulawesi juga terendam. Untuk bangunan sekolah yang terdampak banjir, di antaranya 10 unit SD, 3 unit SMP, dan 17 unit Taman Kanak-Kanak. Di samping itu, 970,3 hektare sawah, 83,5 hektare ladang jagung, dan 420 hektare tambak terendam banjir.

Kepala bagian humas Pemkab Konut, La Ode Muh Amanuddin mengatakan, pihak Pemkab belum melakukan pendataan terkait jumlah kerugian akibat banjir tersebut karena masih fokus mengevakuasi dan mendroping bantuan.

"Untuk jumlah kerugian secara keseluruhan, kami belum melakukan pendataan karena masih dalam proses tanggap darurat masih fokus mengevakuasi dan mendroping bantuan," kata Amanuddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement