Senin 17 Jun 2019 00:19 WIB

Hadiri Acara Aktivis '98, Jokowi Singgung Kursi Menteri

Jokowi menyebut belum ada menteri yang berasal dari kalangan aktivis '98.

Jokowi Halalbihalal dengan Aktivis 98. Sejumlah aktivis 98 berfoto saat acara Halalbihalal dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta Pusat, Ahad (16/6).
Foto: Republika/Fakhri Hermansyah
Jokowi Halalbihalal dengan Aktivis 98. Sejumlah aktivis 98 berfoto saat acara Halalbihalal dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta Pusat, Ahad (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung nama aktivis 1998 sekaligus politikus Adian Napitupulu saat berbicara soal menteri dalam pemerintahan, kala menghadiri acara halal bihalal dengan aktivis '98 di Jakarta, Ahad (16/6). Presiden Jokowi menyebut, belum ada menteri yang berasal dari kalangan aktivis '98.

Awalnya, Jokowi mengatakan aktivis '98 banyak yang sudah menjadi kepala daerah baik bupati, wali kota hingga gubernur. Aktivis '98 juga sudah ada yang menjadi wakil rakyat sebagai anggota DPR RI. Namun, dia mengatakan belum ada aktivis 98 yang menjadi menteri.

"Berkaitan dengan aktivis 98, ini adalah pelaku sejarah, memang sebagian besar sudah ada yang menjabat bupati, DPR, walikota atau jabatan lain tapi saya juga mendengar ada yang belum. Saya lihat menteri belum," kata Jokowi.

Sesaat setelah pernyataan Jokowi itu para aktivis '98 yang hadir lantas meneriakkan nama Adian Napitupulu sebagai bentuk dukungan kepada politisi PDIP itu untuk masuk dalam pemerintahan mendatang. "Adian, Adian, Adian," kata para aktivis '98.

Presiden pun kembali melanjutkan pidatonya, bahwa bisa saja dengan kemampuan yang ada, aktivis '98 tidak hanya menjabat menteri. Namun bisa sebagai duta besar, atau di perusahaan BUMN.

"Tetapi saya selalu melihat yang bersangkutan memang harus memiliki kapasitas, kepemimpinan, karakter kuat dalam mengeksekusi, memiliki keberanian sebagai eksekutor dalam setiap keputusan yang sulit seperti apa pun," jelas Presiden.

Dia mengatakan potensi tersebut banyak dan ada di aktivis '98 yang pada sore itu hadir dalam acara halal bihalal. "Saya tidak ingin menyebut nama dulu, tapi banyak yang mendukung Adian, bung Adian," kata Jokowi seraya tersenyum.

Jokowi lalu kembali menekankan dirinya enggan menyebutkan nama, maupun inisial. Dia menekankan negara membutuhkan kebersamaan semua pihak untuk bekerja sama membangun negara.

Pada kesempatan itu aktivis '98 memberikan jalet kulit berwarna gelap kepada Jokowi. Di belakang jaket tersebut terdapat tulisan Son Of Democracy 98. Presiden Jokowi yang hadir mengenakan kemeja putih dan bawahan celana hitam langsung mengenakan jaket tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement