REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan menggandeng Pemerintah Austria untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di bidang industri kemaritiman. Komitmen ini mencakup kerja sama pengembangan BLK Maritim di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan, Balai latihan Kerja (BLK) Makassar, dan BLK Serang melalui pembiayaan PHLN (soft loan).
Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan Bambang Satrio Lelono mengatakan, kerjasama ini mendukung langkah Indonesia yang tengah memperkuat dan mengembangkan potensi sebagai Negara Maritim
“Sebagaimana kita ketahui dua per tiga wilayah Indonesia adalah laut, sehingga potensi hasil laut kita ini harus dioptimalkan dengan memperkuat pelatihan kerja SDM di bidang maritim,” kata Bambang, Jumat malam (14/6).
Kementerian Ketenagakerjaan menggandeng Pemerintah Austria untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di bidang industri kemaritiman.
Kontrak kerja sama ditandatangani perwakilan BBPLK Medan, Heri Adha dan pihak Bit Media E-Solutions GmbH, Stefan Duss. Penandatanganan kontrak turut disaksikan oleh Dirjen Binalattas, Bambang Satrio Lelono dan Duta Besar Austria, Helene Steinhäusl.
Bambang mengatakan, sebenarnya kerja sama ini merupakan lanjutan kerja sama Indonesia-Austria dalam mengembangkan Vocational Training Center (VTC). Pada 1996, Pemerintah Austria melalui Kedutaan Besar Austria telah bekerja sama mengembangkan BLK Serang. Sekarang ada 3 BLK yang mendapat bantuan dari Austria dalam pengembangan BLK Maritim.
"Di BLK-BLK itu nantinya kita mengembangkan BLK Maritim untuk menyiapkan SDM-SDM melalui pelatihan kerja yang sesuai dengan standar internasional, agar para lulusannya siap bekerja di industri maritim," kata Bambang.
Dalam rencana pelaksanaanya, pengembangan BLK Maritim terdiri dari 4 komponen kerja utama. Komponen tersebut yaitu konstruksi bangunan, pengadaan peralatan pelatihan, pengembangan program, modul, dan pelatihan manajemen, serta pelatihan untuk instruktur.
Adapun program pelatihan yang dikembangkan terbagi atas BBPLK Medan untuk bidang pariwisata dan joinery (perkayuan), BLK Serang (pengelasan dan listrik); dan BLK Makassar (otomotif/mesin kelautan, listrik, pengerjaan logam, pengerjaan serat kayu-kaca, pengelasan).
Sementara itu, Duta Besar Austria, Helene Steinhäusl, mengatakan, penandatangan kontrak untuk mengembangkan BLK Maritim ini diharapkan dapat mempererat hubungan baik dan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Austria yang sudah lama terjalin. Kedepannya, pemerintah Austria juga berencana membantu beberapa BLK lainnya di Indonesia. Salah satunya adalah BLK Banyuwangi yang memiliki potensi kemaritiman pariwisata dan yang dapat terus dikembangkan
“Ini bentuk keseriusan kami untuk mendukung dan saling berbagi ilmu maupun pengalaman untuk mempersiapkan SDM yang andal melalui kerjasama pelatihan kerja dengan berbagai negara sahabat, termasuk Indonesia,” kata Helene.