Sabtu 15 Jun 2019 07:04 WIB

Uji Nyali di Jembatan Gobang Tasikmalaya

Jembatan Gobang merupakan akses tercepat warga menuju kota terdekat.

Rep: Bayu Adji/ Red: Friska Yolanda
Pengendara roda dua memaksa melintas di Jembatan Gobang yang menghubungkan Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya dengan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Juma (14/6).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Pengendara motor melintasi Jembatan Bailey Gobang yang rusak di Kampung Gobang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (14/6/2019).

Perbaikan Permanen Menunggu Hingga 2020

Ketika Republika.co.id mendatangi Jembatan Gobang, ada pengendara motor yang harus ekstra berhati-hati melewatinya. Bahkan, istri dan anaknya yang membonceng, disuruh turun sejenak agar ia bisa lebih fokus mengendarai motornya.

Lelaki tersebut bernama Udin (57) dari Kota Banjar. Saat itu, baru kali pertama ia melintasi jembatan tersebut. "Baru pertama, karena gak tahu jalan lain. Turun dulu karena ngeri," kata dia.

Ia melalui Jembatan Gobang lantaran disuruh oleh istrinya, Ema (39). Menurut Ema, ia memilih jalan itu karena lebih dekat untuk datang ke rumah saudaranya di Kelurahan Singkup dibandingkan lewat Awipari. Ia pun tak tahu kondisi jembatan itu sekarang telah rusak. Padahal, terakhir melalui Jembatan Gobang pada Agustus 2018, kondisinya masih bagus.

"Kalau dulu mah masih kuat. Sekarang melihatnya juga sudah ngeri," kata dia.

Setiap ada kendaraan yang melintas, jembatan itu selalu bergoyang. Kayu-kayu yang menjadi bantalan juga bergetar hebat. Jika tak fokus dan berhati-hati, bukan tak mungkin kendaraan justru terperosok ke dalam Sungai Cikalang.

Warga sekitar, Asih (49) mengatakan, sejak setahun terakhir warga yang ingin melintas Jembatan Gobang memang harus menyiapkan nyali lebih. Pasalnya, tak ada perbaikan dari pemerintah untuk jembatan yang dibangun sekitar tahun 2000 itu.

"Sampai sekarang mah belum diperbaiki. Padahal ramai dan dulu bisa dilintasi mobil, sekarang sudah rusak gak bisa dilintasi mobil," kata dia.

Ia mengatakan, banyak warga yang memilih melintasi jembatan itu lantaran lebih dekat menuju ke pasar. Apalagi, di Kampung Gobang, Kelurahan Singkup, Kecamatan Purbaratu, banyak anak yang bersekolah di Kecamatan Manonjaya.

"Kalau memutar lewat Awipari 30 menit. Kalau lewat sini hanya lima menit. Harapan saya diperbaiki jembatannya," kata dia.

Sekretaris Camat Purbaratu Edi Ruhaedi mengatakan, dirinya sudah lama menerima keluhan dari masyarakat terkait Jembatan Gobang. Ia mengaku sudah berulang kali meneruskan keluhan itu ke Dinas PUPR Kota Tasikmalaya.

Menurut dia, Dinas PUPR telah berjanji memperbaiki jembatan tersebut. Namun, hingga saat ini perbaikan itu belum terealisasi.

"Katanya triwulan tiga atau empat 2018. Tapi kita nggak bisa bangun permanen, hanya mengganti kayunya," kata dia.

Menurut dia, rencana penggantian bantalan kayu dengan pelat besi baru akan dikerjakan pada 2020. Itu pun harus mengajukan anggaran terlebih dahulu ke Pemerintah Provinsi Jwa Barat. Pasalnya, Jembatan Gobang menghubungkan dua wilayah, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

"Baru rencana tahun 2020 melalui APBD Provinsi. Itu juga kalau anggaran turun," kata dia.

Ia mengatakan, Jembatan Gobang merupakan salah satu akses alternatif masyarakat di Kecamatan Purbaratu. Apalagi, banyak anak-anak di Kecataman Purbaratu bersekolah di SMK Manonjaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement