Rabu 12 Jun 2019 16:50 WIB

Anies: Warga DKI Pindah ke Luar Cukup Tinggi

Anies Baswedan mengatakan pergerakan warga DKI Jakarta ke luar Jakarta cukup tinggi

Rep: Mimi Kartika/ Red: Christiyaningsih
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan pergerakan masyarakat tak hanya yang datang ke Ibu Kota. Melainkan jumlah yang cukup tinggi terjadi pada jumlah warga DKI yang berpindah ke luar.

"Memang banyak sebenarnya pergerakan bukan hanya ke dalam Jakarta, tapi dari Jakarta ke luar juga cukup tinggi karena tak hanya pendatang baru," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).

Baca Juga

Akan tetapi, ia belum bisa menjelaskan lebih rinci terkait data tersebut termasuk alasan mereka keluar dari DKI. Menurutnya, setiap masyarakat yang pindah kota memiliki tujuan berbeda-beda.

Anies berjanji akan memberikan data yang lengkap melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta. Ia menjelaskan pencatatan kependudukan menjadi penting.

Anies mengimbau masyarakat agar melaporkan setiap akan menempati kota tertentu baik mereka yang ke Jakarta maupun pindah ke luar. Laporan bisa melalui Disdukcapil ataupun kelurahan jika ingin pindah dari DKI atau datang ke Ibu Kota.

"Saya mengimbau kepada semuanya yang keluar dari Jakarta melaporkan bahwa bikin surat pindah yang masuk juga membawa surat, dengan begitu pencatatan bisa baik," tutur Anies.

Ia menekankan setiap warga negara Indonesia bisa pergi dan bertempat tinggal di manapun. Termasuk memilih kota untuk mengadu nasib seperti Jakarta. Mereka mendapatkan hak untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik.

"Jangan sampai kita ingin hidup kita lebih baik tapi kita tidak ingin orang lain mengikuti jejak yang kita kerjakan," lanjut Anies.

Kepala Disdukcapil Dhany Sukma mengatakan tren warga yang keluar dari DKI justru meningkat dua tahun terakhir. Sedangkan penduduk kategori permanen atau yang berniat menetap di Jakarta trennya menurun. Ia menyebut sekitar 174 ribu orang keluar Jakarta pada 2018 atau meningkat dari 2017 sebanyak 145 ribu orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement