REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambangi Gedung KPK Jakarta, Rabu (12/6). Kedatangan Pansel Capim KPK yakni membahas proses seleksi capim KPK jilid V dengan Agus Rahardjo cs.
Usai melakukan pertemuan, Ketua Pansel Capim KPK jilid V, Yenti Ganarsih mengungkapkan, Pansel Capim KPK akan langsung mencoret nama kandidat yang tersandung kasus korupsi. Karenanya, pansel meminta bantuan ke pimpinan KPK untuk menyaring nama kandidat setelah lolos proses administrasi.
"Ketika nanti nama sudah kami umumkan nama-nama yang lolos seleksi administrasi, di mana KPK tahu bahwa orang-orang tersebut ada kaitannya dengan perkara yang sedang mereka tangani untuk memberitahukan kepada kami, sehingga kami tidak akan melanjutkan seleksi mereka, seperti itu," kata Yenti di Gedung KPK Jakarta, Rabu (12/6).
Yenti juga berharap pimpinan KPK jilid IV dapat membantu memberikan masukan berkaitan dengan kinerja lembaga antirasuah saat ini dan harapan terhadap pimpinan kedepannya.
"Jadi kami berbicara kendalanya apa keberhasilannya seperti apa selama ini dan akan kita tingkatkan di 4 tahun kemudian. Dan yang kedua adalah kita memang minta bantuan untuk tracking rekam jejak," ucapnya.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan dirinya mencalonkan tiga pimpinan KPK saat ini untuk kembali maju. "Saya mengajukan tiga orang lagi daftar ulang. Yakni pak Laode, Bu Basaria dan Pak Alex," tutur Saut.
Saat ditanyakan apakah dirinya tidak maju kembali, Saut mengaku ingin bersantai . "Saya enggak saya mau main-main mau nanam ubi jalar," ujarnya.
Sementara Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo menyambut positif pertemuan tersebut. Dia mengatakan pihaknya juga akan turut bertemu tim pansel pada 2 Juli 2019.
"Bahwa pegawai KPK akan melakukan konsolidasi untuk membahas kriteria pimpinan KPK yang benar-benar berani memberantas korupsi, menangkapi koruptor dan mengungkap kasus-kasus besar," kata Yudi Purnomo dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Yudi, kinerja pansel baru akan terbukti jika nama-nama calon pimpinan KPK yang akan diserahkan kepada Presiden benar-benar tokoh yang independen, antikorupsi serta bersih dari perbuatan tercela yang akan menyandera jika nanti terpilih menjadi pimpinan KPK.
"Bahwa ini juga sejalan dengan harapan kami agar pansel berjalan dengan transparan dan terbuka dalam memilih calon pimpinan yang akan dipilih 5 pimpinan definitif oleh DPR, di tengah kritisasi oleh publik terhadap komposisi anggota pansel," kata Yudi.
Adapun, usai menyambangi KPK, Pansel Capim KPK juga mendatangi Kejaksaan Agung. "Hari ini ke Kejagung besok ke Polri jam 10.00. Kemudian malamnya kami undang Pemred, terus nanti awal bulan Juli, dan BNPT, pajak, PPATK," ungkap Yenti.