Selasa 11 Jun 2019 08:10 WIB

Pengamat Analisis Konsistensi PKS Bersama Prabowo

Pengamat menilai PKS mempertahankan koalisi selama isu yang dibangun menguntungkan..

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Muhammad Hafil
PKS
PKS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Usep S Ahyar mengungkapkan alasan Partai Keadilan Sosial (PKS) ingin mempertahankan koalisi. Usep menilai PKS memiliki konsep kampanye untuk Capres 02 Prabowo-Sandiaga Uno di pemilu 2019.

"Saya kira ini kecerdasan PKS memanfaatkan isu. Isu yang dibawa Prabowo-Sandi itu khas PKS misalnya tentang keagamaan," ujar Usep saat dihubungi, Senin (10/6).

Baca Juga

Usep menjelaskan, selama isu yang dibangun oleh PKS menguntungkan maka koalisi tersebut kemungkinan besar akan dipertahankan. Namun, dia mengatakan belum ada jaminan koalisi itu akan terus berlanjut.

"Saya kira Koalisi Adil Makmur itu untuk kepentingan pilpres sama seperti Koalisi Indonesia Kerja. Itu semua kan kepentingan pada pemilihan DPR maupun MPR. Nanti ya bubar lagi," ungkapnya.

Pada dasarnya, Direktur Riset Populi Center itu menilai koalisi yang dilakukan oleh semua partai politik bersifat pragmatis. Usep menyebut sebuah koalisi akan bertahan jika sejalan dengan kepentingan partai dan koalisi akan bubar jika sudah tidak sejalan dengan partai.

Usep menambahkan, meskipun PKS dan Gerindra berbeda platform, PKS partai Islam, sedangkan Gerindra partai nasionalis. Usep mengatakan, keduanya sudah memiliki kemistri cukup baik yang telah dibangun sejak lama.

Diketahui, PKS berkoalisi dengan Gerindra tahun 2014 dalam mengusng Prabowo-Hatta Rajasa. Kemudian Pilkada DKI Jakarta mengusnung Anies-Sandiaga Uno dan Pemilu 2019.

Selain itu, Usep menyebut, PKS dan Gerindra mendapat efek ekor jas paling tinggi atas pengusung Prabowo-Sandiaga Uno sebagai capres-cawapres di pemilu 2019. "Prabowo-Sandi itu coattail effect nya lebih banyak ke Gerindra dan PKS," ucapnya.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyebut secara teguh akan bersama Koalisi Adil Makmur, Prabowo-Sandiaga Uno. Hal itu disampaikan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyusul beredarnya kabar dua partai koalisi, yakni PAN dan Demokrat segera merapat ke Koalisi Indonesia Kerja, Jokowi-Ma'ruf Amin.

Mardani meyakini PKS dan koalisi akan terus berjalan meskipun gugatan sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) telah diputuskan. Dia menegaskan posisi PKS akan teguh bersama koalisi.

"PKS yakin Koalisi Adil Makmur akan terus berjalan setelah proses di MK selesai. Apa pun keputusannya," tegasnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement