Jumat 07 Jun 2019 11:49 WIB

Libur Lebaran, Jembatan Gantung Sukabumi Diserbu Pengunjung

Para pengunjung tidak hanya dari Sukabumi, melainkan dari berbagai daerah lainnya.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Endro Yuwanto
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan jembatan gantung terpanjang se Asia Tenggara di Sitigunung, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi Sabtu (9/3).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan jembatan gantung terpanjang se Asia Tenggara di Sitigunung, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi Sabtu (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ribuan pengunjung memadati lokasi wisata jembatan gantung yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Para wisatawan tersebut berdatangan sejak Kamis (6/6) dan bertambah banyak hingga Jumat (7/6).

Jembatan gantung Situgunung diresmikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada Sabtu 9 Maret 2019 lalu. Jembatan gantung ini diklaim terpanjang se-Asia Tenggara dengan panjang sekitar 200 meter dan tinggi 112 meter.

"Pengunjung ke Situgunung ramai," ujar Kepala Resort Situgunung Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Dudi Yudistira kepada wartawan Jumat.

Sebagian besar pengunjung di antaranya ingin melihat dan merasakan jembatan gantung Situgunung. Para pengunjung tidak hanya dari Sukabumi, melainkan dari berbagai daerah lainnya. Di antaranya dari Cianjur, Bogor, hingga Jakarta. Para pengunjung berdatangan dengan menggunakan sepeda motor dan kendaraan roda empat.

Salah seorang pengunjung dari Bogor, Rahma S (27 tahun) mengatakan, pada momen Lebaran ia memang sengaja ingin berlibur ke Sukabumi. "Salah satunya ke jembatan gantung terpanjang se-Asia ini," ujar Rahma yang berlibur bersama dengan keluarga besarnya.

Sebelumnya, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, kehadiran jembaan gantung menyedot perhatian pengunjung baik lokal maupun luar negeri, seperti Malaysia. Pengembangan wisata alam ini akan dibarengi dengan penyediaan kawasan kuliner dan hotel. "Oleh karena itu kami menggandeng Kota Sukabumi yang menyediakan kawasan kuliner dan perhotelan,’’ ujar Marwan.

Lokasi sentra kuliner dan hotel di Kota Sukabumi terpusat di perkotaan. Sehingga, kata Marwan, ada kolaborasi antara Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi. Kabupaten Sukabumi menyediakan potensi wisata alam dan Kota Sukabumi menyediakan sarana hotel serta sentra kulinernya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement