REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Moeldoko menilai, pertemuan antara Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden terpilih dalam pilpres 2019 dan Prabowo Subianto sebagai capres nomor urut 02, lebih baik dilakukan saat ini di tengah nuansa Lebaran. Menurutnya, pertemuan antara dua tokoh tersebut bisa menjadi pemersatu masyarakat yang sebelumnya terlanjur terpolarisasi oleh pilpres.
"Momentum yang sangat mahal ini seharusnya ya. Ini bagus skali kalau terjadi pertemuan di suasana lebaran," kata Moeldoko usai menghadiri open house Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (5/6).
Moeldoko menyebutkan bahwa secara norma politik, kedua pihak terus melakukan komunikasi untuk mewujudkan pertemuan. Menurut Moeldoko, realisasi pertemuan Jokowi-Prabowo tinggal menunggu waktu. "Pada intinya bahwa kami mendorong terus. Kita tidak putus berusaha. Sambung rasanya sudah terjadi. Tinggal tunggu waktu saja," katanya.
Wacana pertemuan Jokowi-Prabowo semakin menguat setelah aksi massa 22 Mei 2019 lalu yang sempat berubah menjadi kerusuhan. Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, sempat menjelaskan bahwa pertemuan antara Prabowo-Jokowi baru akan digelar setelah sidang sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) selesai. Meskipun demikian, Andre menegaskan bahwa hubungan antara kedua capres tersebut baik-baik saja. N Sapto Andika Candra