Rabu 05 Jun 2019 13:37 WIB

Pilu Lebaran Keluarga Harun Al Rasyid, Korban Kerusuhan

Inilah Lebaran pertama bagi keluarga tanpa kehadiran Harun Al Rasyid

Rep: Mimi Kartika/ Red: Hasanul Rizqa
Dua foto Muhammad Harun Al Rasyid (15), korban meninggal akibat kericuhan pada 22 Mei, terpajang di sudut rumahnya, Rabu (5/6).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Dua foto Muhammad Harun Al Rasyid (15), korban meninggal akibat kericuhan pada 22 Mei, terpajang di sudut rumahnya, Rabu (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua buah foto Muhammad Harun Al Rasyid (15 tahun) dipajang dalam bingkai berwarna putih. Foto anak muda itu terpampang pada sudut rumahnya yang beralamat di Duri Kepa RT 09/RW 10 Nomor 81, Jakarta Barat. Harun Al Rasyid merupakan salah seorang di antara delapan korban meninggal dunia dalam kerusuhan yang pecah di Jakarta pada 22 Mei lalu.

Pada foto itu, tampak sosok Harun mengenakan baju koko berwarna paduan putih dan merah muda. Penampilannya lengkap dengan peci hitam. Ketika Republika.co.id menyambangi rumah keluarganya pada momen Idul Fitri kini, kakek Harun langsung menunjukkan foto tersebut.

Baca Juga

"Iya benar (ini rumah Harun). Itu Harun-nya," ujar sang kakek sambil menunjuk ke arah dua foto tersebut, Rabu (5/6).

Sementara itu, ibunda Harun, Murni, mempersilakan Republika.co.id masuk. Dia lantas menceritakan, foto itu baru dicetaknya beberapa waktu lalu.

Foto itu adalah salah satu caranya untuk terus mengenang sang anak. Harun Al Rasyid adalah anak keduanya sekaligus putra satu-satunya. Selain Harun, Murni memiliki dua orang putri.

Menurut Murni, kini nama dan gambar Harun Al Rasyid banyak dikenali orang. Sebagai contoh, ketika perempuan ini akan mencetak foto putra kesayangannya itu. Si petugas cetak foto sempat menanyakan kepadanya, apakah benar yang di foto itu merupakan Harun. "Ini Harun, korban kerusuhan itu ya?" ujar Murni menirukan kata-kata petugas pencetak foto.

Murni mengenang, saat itu dia hanya bisa mengangguk, membenarkan dugaan tersebut. Dia enggan mengatakan lebih jauh tentang kepergian sang anak. Hatinya masih terlalu pilu untuk menuturkan kembali bagaimana anaknya pergi untuk selama-lamanya.

Kini, Idul Fitri pertama tanpa suara ceria putra kebanggaannya itu. Dia telah menjadi korban akibat kerusuhan.

Kendati Harun secara fisik tak lagi ikut di tengah-tengah keluarga ini, lanjut Murni, ingatan tentangnya akan selalu ada di dalam hati dan pikiran tiap anggota keluarga.

Murni mengatakan, telah berziarah ke makam Harun untuk mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri dan membacakan doa-doa. Keluarga telah menabur bunga di pusara tempat remaja ini beristirahat untuk selamanya.

Ia menambahkan, usai shalat Id, teman-teman almarhum Harun banyak yang datang ke rumah. Malahan, ada pula sejumlah aparat dari Polres Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Tadi dari Polres Kebon Jeruk ke sini. Ya untuk silaturahmi saja, Lebaran," sebut Murni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement