REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak mengimbau masyarakat setempat tetap tenang menyikapi ledakan di Pos Pengamanan Pertigaan Tugu Tani Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Senin (3/6) malam. "Tidak ada untungnya masyarakat panik dan semua harus tetap tenang," ujarnya di Surabaya, Selasa (4/6).
Menurut dia, aparat melakukan pengamanan dan menjamin keselamatan masyarakat sehingga seluruh pihak diharapkan menyerahkan sepenuhnya ke petugas. Setiap harinya, terutama menjelang masa Lebaran tahun ini, berbagai langkah untuk mengamankan seluruh daerah di Tanah Air telah dilakukan oleh aparat keamanan.
"Polisi, TNI dan aparat terkait lainnya pasti memberikan atensi khusus, dan kita harus percaya kepada mereka," ucapnya.
Meski tidak terjadi di Jatim, tetapi suami Arumi Bachsin itu juga mengimbau kepada warga di wilayahnya agar tak terpancing dan panik sehingga tidak tenang menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah, termasuk pada proses arus mudik. "Titik rawan memang di kawasan kepadatan, terutama Ibu Kota daerah. Tapi sekali lagi, percayakan ke aparat yang pasti mengamankan dan menjamin keamanan serta kenyamanan warganya," kata Emil Dardak.
Polisi melakukan penjagaan saat penggeledahan rumah pelaku peledakan Pospam Kartasura di dusun Kranggan, Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6/2019) dini hari. (ANTARA)
Sebelumnya, teror bom bunuh diri terjadi di depan pos pengamanan Tugu Kartasura yang diduga dilakukan oleh satu orang. Oleh petugas, pria tergeletak yang diduga pelaku dirujuk ke Rumah Sakit Ortopedi Jalan Slamet Riyadi, sebelum akhirnya dirawat di RSUD Moewardi Solo karena mengalami kondisi kritis pascaledakan.
Sekitar pukul 00.26 WIB, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mendatangi lokasi kejadian bersama Pangdam Diponegoro Mayjen TNI Mochammad Efendy. Kapolda menyatakan ledakan tersebut merupakan serangan kepada petugas kepolisian dan diimbau masyarakat agar tidak khawatir dan tetap lanjutkan aktivitasnya.