Sabtu 08 Jun 2019 02:26 WIB

KAI: 290 Perlintasan Sebidang Liar Wilayah Daop 1 Jakarta

Pelintasan sebidang liar sangat rawan kecelakaan bagi pejalan kaki dan pengendara.

Penjaga perlintasan sebidang di Bulak Kapal, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, sedang menunggu kereta api melintas. Perlintasan sebidang tersebut merupakan satu dari dua perlintasan yang sampai saat ini tidak memiliki palang pintu di Kota Bekasi.
Foto: Republika/Febryan A
Penjaga perlintasan sebidang di Bulak Kapal, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, sedang menunggu kereta api melintas. Perlintasan sebidang tersebut merupakan satu dari dua perlintasan yang sampai saat ini tidak memiliki palang pintu di Kota Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat sebanyak 290 pelintasan sebidang liar dari 472 perlintasan sebidang di wilayah kerja daerah operasi (Daop) 1 Jakarta. "Hanya ada 182 perlintasan resmi," kata Executive Vice Presiden PT KAI Daop 1 Jakarta Dadan Rudiansyah dalam siaran persnya, beberapa waktu lalu.

Dadan menjelaskan perlintasan sebidang liar itu sangat rawan kecelakaan bagi pejalan kaki dan pengendara. Untuk meminimalisir kecelakaan, pihak PT KAI rutin melakukan sosialisasi secara bertahap minimal tiga kali dalam sebulan. "Tidak hanya sosialisasi, secara bertahap PT KAI Daop 1 Jakarta juga kerap menutup perlintasan liar yang rawan kecelakaan," tegas Dadan.

Baca Juga

Deputy EVP 2 PT KAI Daop 1 Jakarta Junaidi Nasution mengatakan pada 2018, telah dilakukan penutupan 34 perlintasan sebidang liar. Sedangkan pada 2019 hingga bulan Mei, sebanyak tujuh perlintasan liar ditutup, di antaranya perlintasan di wilayah Cakung-Kranji KM 22+068. Lemah Abang-Kedunggeh KM 55+242 dan Karawang-Klari KM 67+400.

"Penutupan akan berlanjut terus" tegas Junaidi saat sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang di pintu pelintasan 17, sebelah selatan Stasiun Kemayoran, Jakarta Pusat, akhir bulan lalu.

Junaidi berharap upaya penutupan itu membutuhkan dukungan dari masyarakat dan para pengendara, agar membantu situasi tetap kondusif. Pemerintah daerah setempat agar dapat membuatkan fasilitas jalur kendaraan yang tidak sebidang dengan jalur kereta api.

Sosialisasi keselamatan

photo
Sejumlah kendaraan melintas di perlintasan sebidang KRL di Lenteng Agung, Jakarta. (Republika/Putra M Akbar)

PT Kereta Api Indonesia bersama komunitas pecinta kereta menyosialisasikan keselamatan di perlintasan sebidang untuk meminimalisir kecelakaan bagi pejalan kaki dan pengendara. Junaidi mengatakan sekitar 50 orang terlibat dalam sosialisasi di pintu perlintasan 17, sebelah selatan Stasiun Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Aksi ini tidak hanya jelang lebaran, tetapi paling sedikit tiga kali dalam sebulan," ujar Junaidi.

Dia mengimbau kepada para pengendara atau masyarakat untuk selalu berhati-hati, karena pintu perlintasan tidak menjadi satu-satunya alasan yang menjadikan pengendara aman dalam menyeberang. "Kita melihat rambu-rambu, kalau palang pintu sudah tertutup, sirine sudah berbunyi, jangan menerobos," tegas Junaidi.

Junaidi mengatakan angka kecelakaan di perlintasan pada 2018 tidak mencapai 10 kejadian. Kecelakaan itu sebagai besar terjadi di pelintasan liar atau yang tidak terjaga.

"Sekarang di perlintasan  kita bekerjasama dengan para relawan untuk menjaga agar tidak rawan lagi," ujarnya. Junaidi menambahkan di Jakarta terdapat 78 perjalanan kereta api regular dan sekitar 20-an kereta tambahan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement