REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Partai Amanat Nasional (DPP PAN) menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono pada Sabtu (1/6) pukul 11.50 waktu singapura. PAN menilai Ibu Ani sebagai ibu negara yang berperan sangat penting ketika Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai presiden periode 2009-2010.
"Kami turut menyampaikan perasaan duka yang mendalam atas meninggalnya ibu Ani Yudhoyono. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan ikhlas. Kami yakin, jasa-jasa dan amal kebaikan almarhumah akan selalu diingat dan dikenang," ujar Wakil Sekjen DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, melalui pesan singkatnya, Sabtu (1/6).
Ia mengatakan, peran Ibu Ani sangat penting dan besar ketika SBY memerintah. Apalagi, ia menambahkan, tidak mudah menjadi istri perwira militer dan juga mantan presiden.
"Tentulah ketika mendampingi pak SBY banyak suka duka yang dihadapi. Dan dipastikan bahwa banyak di antara suka duka itu justru dalam rangka memikirkan masyarakat luas," katanya.

Wakil Sekretaris Jenderal PAN Saleh Partaonan Daulay
Secara personal, Saleh mengatakan, Ibu Ani memang dikenal sebagai orang baik. Ia mengatakan belum pernah ada cerita yang kurang baik dari beliau. Sebaliknya, ia sering mendengar cerita-cerita inspiratif dari keluarganya.
"Terbukti, dia memberikan perhatian yang cukup besar pada suami, anak, menantu, dan cucu-cucunya. Kebetulan saya sering ikuti postingan beliau di instagram," ujarnya.
“Semoga bu Ani husnul khotimah. Khusus buat pak SBY, disampaikan salam takzim dan salut. Beliau telah mendampingi dan merawat bu Ani dengan penuh kesabaran. Bahkan sampai detik terakhir, selalu ada disampingnya," terangnya.