Rabu 29 May 2019 20:52 WIB

Tiket Pesawat Mahal Pukul Pariwisata Lombok

tingginya harga tiket pesawat berdampak pada lesunya tingkat kunjungan wisatawan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah penumpang bersiap menaiki pesawat di Bandara Lombok International Airport (LIA) di Praya, NTB, Rabu (29/11). Kementerian Perhubungan menyatakan aktivitas di Bandara Lombok berjalan normal pascagempa yang terjadi Ahad (29/7).
Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sejumlah penumpang bersiap menaiki pesawat di Bandara Lombok International Airport (LIA) di Praya, NTB, Rabu (29/11). Kementerian Perhubungan menyatakan aktivitas di Bandara Lombok berjalan normal pascagempa yang terjadi Ahad (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pegiat Pariwisata, Taufan Rahmadi, meminta pemerintah bertindak tegas dalam mengatasi persoalan tingginya harga tiket pesawat. Mantan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menilai tingginya harga tiket pesawat berdampak pada lesunya tingkat kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Indonesia, termasuk Lombok, NTB.

"Dampak tingginya harga tiket pesawat sangat memukul sektor pariwisata daerah-daerah yang selama ini bergantung pada sektor pariwisata," ujar Taufan kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Rabu (29/5).

Baca Juga

Taufan mengatakan, lesunya sektor pariwisata berdampak juga bagi sub sektor ekonomi lainnya. Mulai dari usaha travel, restoran, dan oleh-oleh. Taufan berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertindak tegas dalam mengatasi persoalan ini.

"Tiket melambung tinggi tidak karuan, kita meminta bapak presiden mengganti Menteri Perhubungan yang sudah enam bulan tidak berhasil menyelesaikan persoalan ini," ucap Taufan. Selain itu, Taufan juga meminta pemerintah menindak tegas dan memberi sanksi bagi manajemen maskapai yang tidak mematuhi ketentuan terkait penetapan harga tiket pesawat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement