Selasa 28 May 2019 16:19 WIB

Wiranto: Soal Nyawa Itu di Tangan Allah

Wiranto mengatakan, meski ada ancaman pembunuhan, semua pejabat tetap bekerja

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Menkopulhukam Wiranto
Foto: Fakhri Hermansyah
Menkopulhukam Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menegaskan tokoh yang dijadikan target pembunuhan tetap bekerja sesuai prosedur yang ada. Menurutnya, soal nyawa itu ada di tangan Allah SWT.

"Soal nyawa itu ada di tangan Tuhan yang maha kuasa, Allah SWT," kata Wiranto  di Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).

Baca Juga

Wiranto mengatakan, meski ada ancaman pembunuhan, semua pejabat tetap bekerja sesuai dengan prosedur yang ada. Ia mengatakan, orientasinya dalam bekerja adalah mengamankan keselamatan negara.

"Memang rencana pembunuhan kepada pejabat itu kan ditujukan atau dimaksudkan untuk memberikan rasa takut agar pejabat yang bersangkutan kemudian mengurangi aktivitasnya, lemah. Tetapi kita tidak seperti itu," ujar Wiranto.

Ia menuturkan, yang mendapatkan ancaman pembunuhan sebenarnya tidak hanya empat orang, tetapi juga ada pejabat lain yang mendapatkan ancaman serupa. Ia berpesan kepada yang mendapatkan ancaman itu agar tidak surut dalam bekerja.

"Saya kira kita tidak perlu surut dengan ancaman itu. Dan kita tetap teguh untuk menegakkan kebenaran, menegakkan keamanan nasional," jelas dia.

Sebelumnya, Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, menyebutkan empat tokoh nasional yang dijadikan target pembunuhan. Empat orang itu, yakni Wiranto, dan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Budi Gunawan, Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan, Gories Mere.

"Satu, ya betul, Pak Wiranto, kedua adalah Pak Luhut Menko Maritim, dan yang ketiga itu adalah Pak Kabin, yang keempat adalah Pak Gories Mere. Nah yang kelima nih salah satu pimpinan lembaga survei, saya tidak mau sebutkan dulu," ungkap Tito di Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).

Informasi tersebut ia dapatkan dari berita acara pemeriksaan (BAP) yang dilakukan terhadap para tersangka yang berencana melakukan pembunuhan tersebut. Sejak mengetahui informasi tersebut, Tito menjelaskan, pihaknya memberikan pengamanan dan pengawalan terhadap yang bersangkutan.

"Ini pelaku-pelaku yang disuruh melakukan eksekusi itu tertangkap semua," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement