REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) bersama STMIK Nusa Mandiri mengadakan forum diskusi yang bertajuk ‘Innovation Full Cycle’. Kegiatan itu diselenggarakan di Kampus STMIK Nusa Mandiri, Kramat 18, Jakarta Pusat, Selasa (14/5).
Pada forum diskusi tersebut, UBSI dan STMIK Nusa Mandiri menggandeng Innovesia, yang dikenal sebagai perusahaan yang fokus pada akselerasi inovasi. Diskusi ini juga dihadiri oleh Donny D Kosasih selaku co-founder Innovesia; Mia Astari selaku vice president Innovesia; Ir Naba Aji Notoseputro selaku kepala Devisi MERS UBSI; Dr Dwiza Riana selaku pimpinan STMIK Nusa Mandiri; Asep Sayfulloh selaku kepala Tim BSI Innovation Center; dan Muhammad Hilman Fahriza selaku kepala Tim Nusa Mandiri Innovation Center.
“Design thinking, yakni mengenai pentingnya menumbuhkan ide kreatif sehingga dapat melihat kebutuhan dan kebutuhan masyarakat. Dengan hal tersebut dapat dihasilkan kolaborasi dari semua disiplin ilmu yang ada di perguruan tinggi untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Bentuk dari kolaborasi tersebut harus berbentuk prototype dan harus diadakan evaluasi berkala,” ungkap Donny dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Donny menambahkan, saat ini semua perusahaan konvensional sedang berlomba-lomba untuk dapat menghadapi era industri 4.0 dan membutuhkan startup yang mampu berkolaborasi. Sehingga, dapat membantu perusahaan-perusahaan tersebut dalam menghadapi 4.0.
“Sayangnya, startup pemula saat ini hanya fokus pada bagaimana mencari investor, bukan fokus pada bagaimana melihat kebutuhan konsumen dan apakah produk dapat terjual dan digunakan oleh masyarakat atau konsumen, dalam hal ini bisa termasuk perusahan konvensional,” papar Donny
Para nara sumber dan panitia berfoto bersama seusai diskusi.
Naba Aji mengungkapkan, UBSI dan STMIK Nusa Mandiri berharap dapat bekerja sama dengan Innovesia. “Sehingga, UBSI dan STMIK Nusa Mandiri dapat menerapkan inovasi di dalam kurikulum dan juga dapat membentuk inkubator untuk dosen dan mahasiwa agar dapat menghasilkan karya yang memiliki nilai inovasi,” kata Naba Aji.
Hal senada disampaikan Dwiza. Ia berharap STMIK Nusa Mandiri juga dapat mengembangkan kurikulum berbasis inovasi.
“STMIK Nusa Mandiri merupakan perguruan tinggi yang memang fokus pada perkembangan teknologi dan informatika. Karena itu, kurikulum inovasi jika diterapkan dapat memberikan nilai positif dengan adanya hasil karya, baik dari dosen maupun mahasiswa, yang bernilai inovasi di dunia teknologi nantinya,” jelas Dwiza