Jumat 24 May 2019 23:54 WIB

Cina Siap Pererat Kerja Sama Strategis dengan Indonesia

Cina siap mempererat kerja sama khususnya di bidang ekonomi dengan Indonesia

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan), Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia Xiao Qian (kedua kiri), Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra (kiri) dan Project Manager CREC Zhang Wei (kanan) berfoto bersama saat peresmian Tunnel Walini yang berhasil ditembus pada pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5/2019).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan), Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia Xiao Qian (kedua kiri), Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra (kiri) dan Project Manager CREC Zhang Wei (kanan) berfoto bersama saat peresmian Tunnel Walini yang berhasil ditembus pada pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Cina siap meningkatkan dan mempererat kerja sama strategis dengan Indonesia. Ekonomi menjadi sektor utama yang hendak dikembangkan. 

"Pembangunan nasional Indonesia menghadapi peluang baru menyusul terpilihnya kembali Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini," kata Duta Besar Cina untuk Indonesia Xiao Qian saat berpidato pada acara buka bersama di rumah dinasnya di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (24/5). 

Baca Juga

Dia mengatakan, tahun depan hubungan diplomatik Indonesia menginjak usia 70 tahun. "Kami siap mengambil kesempatan ini untuk meningkatkan kemitraan strategis komprehensif," ucapnya. 

Dalam bidang politik, Cina ingin rasa saling percaya antara kedua negara diperdalam. Menurut Xiao, upaya bersama harus dibuat agar momentum hubungan Cina dengan Indonesia di level tertinggi tetap terjaga. 

Dalam bidang ekonomi, Cina masih mengusung proyek dalam Belt and Road Initiative. Di Indonesia, salah satu yang sedang digarap adalah pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. 

"Kedua belah pihak harus bekerja bersama untuk mempercepat dan merampungkan pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal," ujar Xiao. 

Cina pun ingin mengintensifkan pertukaran budaya dan masyarakat antara kedua negara. Menurut Xiao, Cina dan Indonesia harus berupaya mempromosikan pertukaran dan kerja sama pariwisata, pendidikan, pelajar, media, pemuda serta agama. "Sehingga dapat mengonsolidasikan dukungan publik untuk hubungan bilateral," kata dia.

Di panggung internasional, Cina hendak meningkatkan koordinasi dengan Indonesia di PBB, WTO, dan G-20. "Bersama kita akan menguatkan kepentingan bersama kedua negara serta negara berkembang lainnya dan berkontribusi untuk perdamaian serta pembangunan di kawasan kita dan sekitarnya," ucap Xiao.

Pada kesempatan itu, Xiao pun mengungkapkan bahwa Presiden Cina Xi Jinping dan Wakil Presiden Cina Wang Qishan telah mengucapkan selamat kepada Jokowi karena kembali terpilih sebagai presiden. Menurut dia, dalam beberapa tahun terakhir, di bawah kepemimpinan Xi dan Jokowi, hubungan bilateral Cina-Indonesia terjalin semakin dalam.

Pada 2018, nilai perdagangan antara Cina dan Indonesia mencapai 77,4 miliar dolar AS. Hal itu menempatkan Cina sebagai mitra dagang terbesar Indonesia selama delapan tahun berturut-turut. 

Tahun lalu, Cina meningkatkan impor minyak sawitnya dari Indonesia sebesar 590 ribu ton. Jumlah itu melampaui target yang ditetapkan Perdana Menteri Cina Li Keqiang. 

Sepanjang Januari hingga Februari 2019, Cina telah mengimpor 790 ribu ton minyak sawit dari Indonesia. Kedua negara juga telah menandatangani protokol untuk keperluan ekspor buah manggis dan buah naga tahun ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement