Jumat 24 May 2019 15:57 WIB

Awak Kapal se-Kalimantan Jalani Tes Urine

Awak kapal yang bertugas harus dalam kondisi sehat dan bebas dari narkoba.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut dan Dinas Perhubungan (Dishub) di wilayah Kalimantan Utara melakukan pemeriksaan kelaiklautan kapal speed boat secara gabungan yang terpusat di Tarakan pada tanggal 21-22 Mei 2019.
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut dan Dinas Perhubungan (Dishub) di wilayah Kalimantan Utara melakukan pemeriksaan kelaiklautan kapal speed boat secara gabungan yang terpusat di Tarakan pada tanggal 21-22 Mei 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Usai pelaksanaan Apel Kesiapan dan Pembukaan Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2019, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tarakan bersama Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut dan Dinas Perhubungan (Dishub) di wilayah Kalimantan Utara, melakukan pemeriksaan kelaiklautan kapal speed boat secara gabungan yang terpusat di Tarakan pada tanggal 21-22 Mei 2019.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, tim juga melakukan Tes Urine bagi awak kapal dengan melibatkan BNN Provinsi Kalimantan Utara. Tujuanya untuk memastikan awak kapal yang bertugas dalam kondisi sehat dan bebas dari narkoba.

Kegiatan ini menunjukkan koordinasi dan sinergi yang kuat antara Ditjen Perhubungan Laut dengan Dishub dan instansi terkait di Kalimantan Utara karena melibatkan berbagai pihak antara lain Ksop Nunukan, UPP Sungai Nyamuk, UPP Tanjung Selor, UPP Pulau Bunyu, Dishub Provinsi Kalimantan Utara, Dishub Kabupaten Malinau, Dishub Kabupaten Tanah Tidung, Dishub Kabupaten Malinau, Dishub Kabupaten Nunukan, Dishub Kota Tarakan, Basarnas dan Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Pelabuhan Malundung.

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli Kantor KSOP Tarakan Syaharuddin mengatakan bahwa pemeriksaan kelaiklautan kapal dan life jacket (jaket pelampung) sudah sering dilakukan guna memastikan kapal dalam keaadaan laiklaut siap untuk berangkat.

Syaharuddin menjelaskan, dalam pemeriksaan ini tim mengamankan 76 life jacket yang sudah tidak layak digunakan lagi karena kondisi yang robek dan gabus yang sudah tipis serta 2 (dua) tabung pemadam yang sudah tak dapat dilakukan pengisian ulang. 

“Namun jumlah life jacket yang tidak layak sudah jauh menurun dibanding tahun sebelumnya yang bisa mencapai 800 life jacket yang diamankan setiap tahunnya,” kata Syaharuddin dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/5).

photo
Penumpang kapal menggunakan life jacket demi untuk keselamatan. (Foto: Humas Ditjen Hubla)

Pihaknya berterima kasih kepada para pemilik kapal dan awak kapal, operator yang telah mendukung langkah ini, di mana saat ini jumlah life jacket yang diamankan yg dianggap tidak layak pakai sangat berkurang yang artinya tingkat kesadaran pemilik dan awak kapal,operator dalam merawat dan mengganti life jacket sudah sangat baik karena hampir rata-rata kapal memiliki life jacket yang berkualitas baik.

“Langkah ini akan selalu kami lakukan tidak hanya menjelang angkutan lebaran atau natal saja sehingga dapat memberikan rasa aman,nyaman dan selamat bagi para penumpang yang akan menggunakan transportasi laut khususnya di wilayah Kalimantan Utara,” ujarnya.

Menurutnya, upaya  bersama ini sebagai langkah tegas untuk menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran khususnya menjelang arus mudik lebaran. “Kegiatan bersama ini merupakan yang kedua kalinya, yang mungkin belum pernah dilakukan oleh UPT yg ada diseluruh indonesia yaitu kegiatan yang melibatkan seluruh UPT hubla dan Dishub se- provinsi kalimantan utara yang pusat kegiatannya di pelabuhan tengkayu 1 Kota Tarakan. Bergerak bersama demi mewujudkan satu misi yaitu terciptanya keselamatan dan keamanan pelayaran menuju Zero Accident,” ujar Syaharuddin.

Adapun dalam Apel Kesiapan Angkutan Lebaran juga dilakukan pembagian life jacket kepada nelayan yang merupakan sumbangan dari perusahaan pelayaran PT.Pelni sebanyak 222 buah. Kegiatan ini sudah yang kedua kalinya dilakukan, di mana tahun sebelumnya telah dibagikan sebanyak 228 life jacket yang merupakan sumbangan dari Agen pelayaran se kota Tarakan,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement