Jumat 24 May 2019 11:06 WIB

Soal Ambulans, Gerindra: Tak Pernah Ada Perintah Bawa Batu

Tidak pernah ada perintah untuk membawa batu ke dalam ambulans tersebut.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Esthi Maharani
Ambulans Pembawa Batu 22 Mei.Mobil ambulans yang membawa batu saat kerusuhan di Gedung Bawaslu (22/5) malam di Polda Metro Jaya, jakarta Pusat, Kamis (23/5).
Foto: Fakhri Hermansyah
Ambulans Pembawa Batu 22 Mei.Mobil ambulans yang membawa batu saat kerusuhan di Gedung Bawaslu (22/5) malam di Polda Metro Jaya, jakarta Pusat, Kamis (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menjelaskan adanya temuan ambulans berlogo Partai Gerindra bermuatan batu yang ditemukan di sekitar lokasi Aksi 22 Mei. Ia membenarkan bahwa ada perintah untuk membawa ambulans tersebut dari Tasikmalaya ke Jakarta, namun ia mengatakan tidak pernah ada perintah untuk membawa batu ke dalam ambulans tersebut. Ambulans tersebut akan dipakai untuk melayani masyarakat yang tengah menyampaikan aspirasinya di sekitaran Gedung Bawaslu, Thamrin, Jakarta.

"Justru yang menjadi heran bagi kami kenapa ada batu di dalam ambulans, apa kepentingan dan untungnya?" kata Riza di sekitar kediaman calon presiden (capres) 01 Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (23/5) malam.

Ia menegaskan dalam beberapa kesempatan Prabowo menyampaikan agar aksi 22 Mei berlangsung damai dan tanpa kekerasan. Oleh karena itu DPP Partai Gerindra tengah menginvestigasi siapa yang memasukan batu ke ambulans tersebut. Anggota Komisi II DPR itu menduga ada pihak ketiga yang dengan sengaja mencoba mengkambinghitamkan seolah-olah Partai Gerindra yang melakukan itu.

"Inilah yang sedang kami cari tahu yang hingga hari ini kami belum bisa mengakses kepada tiga orang yang sekarang ditahan di Polda," ujarnya.

Bahkan secara khusus, imbuhnya, Partai Gerindra akan membentuk tim investigasi terkait hal itu. Selain itu Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade membenarkan terkait adanya upaya investigasi tersebut. Ia mengatakan tm hukum saat ini masih berusaha menemui pihak ambulans yang masih ditahan Polda Metro Jaya.

"Hari ini (kemarin) tim advokasi akan diberikan kesempatan bertemu dengan orang yang ditahan. Saya belum dapat informasi, nanti kami informasikan apa hasilnya," kata Andre di Jakarta, Kamis (23/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement