REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT Teknologi Olah Rancang Nusantara pada awal Mei lalu sukses meluncurkan angkot dengan sistem pemesanan online di Kota Bekasi. Kini giliran Bajaj yang akan diterapkan sistem online dengan aplikasi bernama TRON itu.
"Alasan kami meluncurkan TRON Bajaj adalah sama seperti Angkot, Bajaj adalah angkutan umum yang belum tersentuh dunia digital," kata CEO PT Teknologi Rancang Olah Nusantara, David Santoso, Rabu (22/5).
David berharap, dengan adanya TRON Bajaj bisa membuat masyarakat kembali menggunakan transportasi umum dan bisa meningkatkan kembali kemampuan ekonomi pengemudi Bajaj di DKI Jakarta. Ia menjelaskan, sistem TRON Bajaj sama halnya dengan sistem angkot online, yakni ride sharing atau berbagi moda transportasi dengan penumpang lain.
"Penumpang untuk Bajaj roda tiga adalah 2 penumpang dan untuk Bajaj Qute roda empat adalah 4 penumpang", terang dia.
Hingga saat ini, sambung dia, pihaknya terus menyiapkan segala persyaratan untuk meluncurkan Bajaj TRON itu di DKI Jakarta. Sebelumnya, Angkot online telah mulai dilakukan uji coba pada 10 April 2019. Lalu pada awal Mei lalu, Angkot TRON diluncurkan secara resmi bersama Wali Kota Bekasi Rahmad Effendi.
Saat ini terdapat 30 angkot di Kota Bekasi yang sudah bergabung dengan sistem online ini. Angkot-angkot yang bergabung terdiri dari angkot trayek K11-A dengan jalur dari Rawalumbu ke Terminal Bekasi dan sebaliknya. K11-B untuk trayek Narogong menuju Rawa Panjang dan sebaliknya.
"Kita bersyukur, terobosan baru angkot online ini disambut antusias warga Bekasi. Terbukti jumlah penumpang yang naik angkot online terus bertumbuh sampai saat ini rata-rata 100 penumpang tiap harinya," tutur David.